Ustadz Abdul Somad Ditanya Dulu Cita-citanya Mau Jadi Apa? Begini Jawaban dan Cerita UAS
Diungkapkan UAS, bahwa sebenarnya tak ada bayangan dirinya akan menjadi seperti apa setelah lulus dari pendidikannya di Mesir. Hal yang dipikirkan UAS
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
Setelah berhasil meraih gelar Lc, UAS melanjutkan pendidikan S2 di Maroko.
Sepulang dari Maroko inilah UAS fokus mengajar.
Namun punya prinsip mengajar yang dipegang, yaitu hanya ingin mengajar satu materi di satu waktu dan satu tempat.
Ini bertujuan agar orang mudah mengingat.
"Saya ngajar di masjid, jadi orang ingat bahwa setiap subuh satu masjid ngajinya hadis. Ga pindah-pindah. Gak ngaji tafsir ga ngaji fikih, ngaji hadis aja," ujar UAS.
"Satu subuh satu hadis. Biasanya bacakan matannya, kaji sanadnya, kaji biografi rawi a'la-nya, setelah itu kalau hadis itu kebetulan ada fiqih bicara fiqihnya, kalau kebetulan ada aqidah bicara aqidah, kalau kebetulan ada masalah sosial (dibahas). Kemudian tanya jawab," sambungnya.
Namun tak disangka, karena kajiannya yang fokus pada satu bidang ini yang membuat namanya dikenal oleh publik.
"Setelah itu diupload di internet. Kemudian di bully, viral. Nah begitu," kata Ustadz Abdul Somad yang disambut dengan tawa jamaah.
Terakhir, Ustadz Abdul Somad juga menyampaikan sebuah saran pada mahasiswa atau generasi muda yang saat ini masih dalam proses pendidikan.
Yaitu sebaiknya tetap fokus menimba ilmu di bidang masing-masing.
"Jadi adek-adek fokus aja di bidang masing-masing," pungkasnya. (Serambinews.com/Yeni Hardika)