Zulfa Azizati asal Aceh Terpilih sebagai Pustakawan Berprestasi 2021 Kemenag RI
Zulfa Azizati merupakan alumnus Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Ia kini Pengelola Perpustakaan MTsN 4 Banda Aceh.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
IPI, kata Nazar lebih lanjut, sangat mengapresiasi upaya pemerintah ini dan berharap dapat segera diimplementasikan.
Kedua, adalah transformasi fasilitas, di mana saat ini perubahan dari format manual ke format digital menuntut pustakawan juga harus selalu mengikuti dan menguasai teknologi baru yang diterapkan di perpustakaan dalam berbagai aspeknya.
"Pustakawan harus menjadi konseptor yang memiliki ide cemerlang dalam pengembangan sumber daya manusia. Pustakawan harus sanggup menjadi fasilitator terhadap siapa pun yang memerlukan sumber informasi dan tentunya menjadi mitra kerja bukan pembantu," kata Nazar.
Selanjutnya, kata Nazar, pustakawan juga harus mengubah orientasi berpikir, dari orientasi berbasis kepada pribadi atau organisasi (person/institution oriented) ke masyarakat atau pengguna perpustakaan (society/user oriented).
Oleh karena itu, pustakawan harus selalu berupaya memenuhi keperluan pengguna atau masyarakat. Pustakawan harus melakukan profiling atau survei kebutuhan pemakai (user needs assessment).
Dengan demikian, pustakawan akan selalu tampil kreatif dan inovatif sehingga layanan perpustakaan akan selalu menarik dan memenuhi keperluan masyarakat atau pengguna perpustakaan.
"Di samping itu, pustakawan juga dituntut memiliki kepercayaan diri dan semangat berkompetisi. Kedua hal ini sangat penting karena dapat meningkatkan kinerja sekaligus meningkatkan dukungan dan kepercayaan dari masyarakat dan pemerintah," kata Nazar. (*)