Berita Bireuen
Begini Kronologis Lengkap 2 Penjaga Bulldozer Ditemukan Meninggal Tertimbun Longsor di Juli Bireuen
Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH melalui Kapolsek Juli, Iptu Fajriadi SH, menceritakan kronologis ditemukan kedua mayat ini.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH melalui Kapolsek Juli, Iptu Fajriadi SH, menceritakan kronologis ditemukan kedua mayat ini.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Dua penjaga alat berat bulldozer meninggal tertimbun tanah longsor di Desa Seuneubok Dalam, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Kamis (2/12/2021) dini hari.
Kedua korban adalah Muhammad Rika (20), warga Desa Seuneubok Dalam, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh dan Kabirin alias Gugun (40) warga Blang Keutumba.
Gugun juga sudah berkeluarga di Desa Seuneubok Dalam.
Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH melalui Kapolsek Juli, Iptu Fajriadi SH, menceritakan kronologis ditemukan kedua mayat ini.
Kapolsek menceritakan kronologis penemuan kedua mayat ini sesuai keterangan duasaksi, yakni Safri (29), kernet bulldozer warga Desa Cot Gapu, Kabupaten Bireuen dan Fahmi (15).
Fahmi adalah warga Desa Seuneubok Dalam, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen yang merupakan adik ipar korban Kabirin alias Gugun.

Baca juga: VIDEO - Dua Penjaga Buldozer Tewas Tertimbun Longsor di Bireuen
Menurut keterangan kedua saksi ini, sekira pukul 07.20 WIB, Safri tiba di lokasi dan hendak menghidupkan alat berat.
Saksi melihat ada tanah longsor tepatnya di samping alat berat, kemudian ada sepeda motor milik penjaga alat berat di lokasi, namun tidak ada orangnya.
Beberapa menit kemudian kata Kapolsek Juli, datang Fahmi yang hendak mencari abang iparnya bernama Kabirin alias Gugun yang belum pulang ke rumah.
Saat Fahmi menyampaikan mencari Kabirin, Safri mulai curiga, selanjutnya ia memindahkan alat berat menjauh dari area longsor.
Usai alat berat dipindahkan, ia langsung melihat ada ujung kain selimut tepat di bawah tanah longsor tersebut.
Kedua saksi ini menduga kedua mereka telah tertimbun longsor.
Baca juga: Begini Kronologis Warga Tertimbun Longsor Lalu Hanyut ke Sungai

“Safri menyuruh Fahmi melaporkan perihal tersebut kepada kepala desa,” ujar Kapolsek.
Kepala Desa Seuneubok Dalam serta puluhan warga tiba di lokasi langsung menggali area longsor dan menemukan kedua korban dalam posisi tertidur dan masih menggunakan selimut.
Kepala desa menghubungi Polsek, Puskesmas dan BPBD Bireuen untuk evakuasi korban.
Anggota Polsek Juli tiba di lokasi dan selanjutnya bersama warga mengevakuasi korban menggunakan mobil kebun Toyota Hiline milik masyarakat setempat.
Sesampainya di jalan desa, kemudian kedua jenazah dipindahkan ke ambulans Puskesmas Juli Satu dan mobil pikap Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Bireuen.
Disebutkan, hasil keterangan dokter di Puskesmas Juli Satu, Bireuen, kedua korban diperkiran telah meninggal selama 8 jam lebih atau sekira pukul 01.00 WIB, Kamis (02/12/2021) dini hari.
Kedua korban adalah penjaga alat berat jenis bulldozer diduga sebelum kejadian
longsor, kedua korban tidur berdampingan tepat di bawah tebing yang longsor tersebut.
Baca juga: Tiga Warga Tewas Tertimbun Longsor di PDAM Tirtanadi Sibolangit, Korban Sempat Terjepit Dalam Mobil

Mayat Keduanya Dievakuasi Pakai Mobil Kebun
Seperti diberitakan sebelumnya, dua penjaga alat berat bulldozer meninggal tertimbun tanah longsor di Desa Seuneubok Dalam, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Kamis (2/12/2021) dini hari.
Kedua korban adalah Muhammad Rika (20), warga Desa Seuneubok Dalam, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh dan Kabirin alias Gugun (40) warga Blang Keutumba.
Gugun juga sudah berkeluarga di Desa Seuneubok Dalam.
Berhubung kondisi jalan sulit dilalui kendaran ke lokasi kedua korban lokasi tertimbun, maka mayat keduanya dievakuasi dengan mobil kebun jenis Taff Hiline.
Kemudian dipindahkan ke ambulans Puskesmas Juli dan Pikap BPBD.
Amatan Serambinews.com, puluhan warga serta anggota Polsek Juli Bireuen mengevakuasi korban dengan mobil kebun Taft Hiline.
Dari lokasi tersebut diturunkan ke ruas jalan, setelah perjalanan menanjak dan menurun serta jalan licin, kedua korban dipindahkan ke ambulans Puskesmas Juli Satu dan mobil pikap BPBD Bireuen.
Mobil ambulans dan pikap ini sudah menunggu di salah satu ruas jalan.
Kedua mayat korban segera dibawa ke Puskesmas Juli untuk divisum.
Puluhan warga serta keluarga ikut mengantar jenazah keduanya dengan sepeda motor dari belakang dan sesekali terpaksa berhenti karena jalan tanjakan maupun turunan licin dan rusak berat.
Kedua korban diperkirakan sudah meninggal tertimbun tanah longsor sekitar pukul 01.00 – 04.00 WIB dini hari, Kamis (2/12/2021).
Hal ini sebagaimana dugaan beberapa tim medis atas dasar kondisi kedua mayat sudah kaku.
Tim medis Puskesmas Juli melakukan visum keduanya, usai divisum, korban dibawa pulang ke rumah duka di kawasan Desa Seuneubok Dalam.
Muzakkir, ayah korban Muhammad Rika terlihat mendampingi anaknya mulai dari lokasi meninggal sampai ke Puskesmas dan kemudian dibawa pulang ke rumahnya.
Tak hanya ayahnya, belasan warga lainnya terlihat ikut sedih.
Keuchik Seuneubok Dalam, Adinur, mengatakan proyek jalan terobosan itu salah satu proyek aspirasi seorang Anggota DPRK Bireuen.
Proyek ini baru beberapa hari dikerjakan dengan melakukan pembukaan jalan terobosan.
Pembukaan jalan menggunakan alat berat berupa bulldozer.
“Pekerjaan baru beberapa hari, mereka berdua giliran jaga malam, mungkin tidur di samping alat berat dan samping tebing perbukitan.
Tebing tersebut longsor dan menimpa mereka berdua,” kata Adinur.
Kedua mayat sempat dicari
Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun.
Nasib tragis dialami dua penjaga alat berat bulldozer atau juga biasa disebut buldoser di Desa Seuneubok Dalam, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh.
Keduanya ditemukan sekitar pukul 07.20 WIB Kamis (2/12/2021) dalam kondisi sudah meninggal.
Mereka diperkirakan meninggal beberapa jam sebelumnya atau antara pukul 01.00 – 04.00 WIB dini hari, setelah tertimbun longsor saat tidur di tanah samping alat berat itu.
Tepatnya di area kebun warga kawasan Dusun Jati, Desa Seuneubok Dalam, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen.
Kedua korban tersebut bernama Muhammad Rika (20), warga Desa Seuneubok Dalam, Kecamatan Juli dan Kabirin alias Gugun (40) warga Blang Keutumba.
Gugun juga sudah berkeluarga di Desa Seuneubok Dalam.
Lokasi kejadian persisnya sebelah timur Km 12,5 lintasan Bireuen-Takengon.
Masuk ke dalam sejauh 3 Km lebih dengan kondisi jalan sulit dilalui sepeda motor, apalagi mobil.
Selain menanjak dan menurun, jalan juga licin.
Keuchik Seuneubok Dalam, Adinur (38), menjawab Serambinews.com mengatakan keduanya bertugas menjaga alat berat pada proyek pembukaan jalan usaha tani di desa tersebut.
Mereka berdua kena giliran jaga malam.
Tadi pagi sekitar pukul 07.20 WIB, awalnya datang Fahmi adik ipar dari Gugun ingin menjumpai kedua korban.
Namun, Fahmi tak menjumpai kedua korban. “Sepeda motor masih ada, orangnya tidak ada,” kata Keuchik Adinur.
Mendengar informasi demikian, Adinur segera ke lokasi dan mengajak warga lainnya, setiba
di sana ia melihat-lihat sekitar lokasi.
Pada saat sedang mencari kedua mereka, ia melihat ada kain sarung di tanah samping tebing jalan terobosan yang sedang dikerjakan.
Kemudian keuchik menggali sekitar itu hingga akhirnya menemukan keduanya sudah meninggal tertimbun tanah longsor tersebut.
Informasi tersebut segera diberitahukan kepada warga lainnya, Polsek dan Puskesmas Juli sekaligus meminta bantuan dan mengevakuasi korban.
Amatan Serambinews.com di lokasi tersebut, ruas jalan terobosan berada di tebing perbukitan.
Panjang jalan yang sudah dikerjakan sekitar 500 meter, satu alat berat masih berada di lokasi.
Kedua mayat korban sudah dipindahkan dan disatukan pada badan jalan, warga menutupi dengan kain.
Dikutip Serambinews.com dari Wikipedia, Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi bertipe traktor menggunakan track/ rantai serta dilengkapi pisau yang terletak di depan.
Bulldozer diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong, dan menarik material. (*)