Internasional

Demonstran Kurdi Serbu Markas Organisasi Pelarangan Senjata Kimia di Den Haag, Protes Serangan Turki

Ratusan demonstran Kurdi menyerbu markas besar badan senjata kimia global di Den Haag, Belanda.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Sem van der Wal / ANP
Polisi menahan seorang pria setelah sekelompok pengunjuk rasa, beberapa dari mereka membawa bendera Partai Pekerja Kurdistan (PKK), berdemonstrasi dekat markas Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) di jalan Johan de Wittlaan di Den Haag, pada Jumat (3/12/2021) 

SERAMBINEWS.COM, DEN HAAG - Ratusan demonstran Kurdi menyerbu markas besar badan senjata kimia global di Den Haag, Belanda.

Aksi itu memicu bentrokan, di mana enam orang terluka dan 50 orang ditangkap, kata polisi Belanda.

Puluhan pengunjuk rasa menuduh Turki menggunakan senjata beracun di Irak utara.

Mereka sempat menerobos pasukan keamanan untuk memasuki pekarangan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) di Den Haag pada Jumat (3/12/2021).

Beberapa dari mereka berhasil masuk ke dalam lobi gedung sebelum polisi memindahkan mereka.

Sedangkan yang lain terus melakukan protes ribut di luar pintu depan.

Baca juga: Turki Ubah Strategi Perang di Suriah, Seusai Serangan Milisi Kurdi

Polisi menyeret para demonstran satu per satu, meletakkan mereka di tanah dan memborgol mereka, seperti dilansir AFP pada Minggu (5/12/2021).

Beberapa dibundel ke dalam van yang menunggu, tetapi jumlah yang besar berarti banyak yang dibawa pergi dengan bus sewaan.

Sedikitnya selusin kendaraan polisi menutup jalan di luar OPCW.

Dimana, berseberangan dengan kediaman resmi Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

Beberapa ambulans dan helikopter medis juga berada di lokasi.

Dua petugas polisi dan empat pengunjuk rasa terluka ketika para demonstran menyerbu gedung, kata polisi Den Haag.

Baca juga: Wanita Kurdi Pegang Posisi Penting di Halabja Irak, Dari Dekan Sampai Wali Kota

Sementara itu, Jet-jet Turki secara teratur menyerang pangkalan-pangkalan separatis di Irak utara dan Kurdistan Irak yang otonom.

Bahkan, warga beberapa desa telah mengosongkan areanya sejak serangan tentara Turki sejak April 2021.

PKK dan organisasi Kurdi di Eropa dalam beberapa bulan terakhir menuduh Turki menggunakan senjata kimia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved