Internasional

Kombinasi Mutasi Omicron Membuat Ilmuwan Kebingungan, Berkembang pada Manusia atau Hewan

Covid-19 varian Omicron masih terlihat aneh, bahkan bagi para ilmuwan virus Corona yang mempelajari sejak awal pandemi.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Covid-19 varian Omicron asal Afrika Selatan yang bermutasi puluhan kali mulai mengancam Dunia 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Covid-19 varian Omicron masih terlihat aneh, bahkan bagi para ilmuwan virus Corona yang mempelajari sejak awal pandemi.

Varian ini telah menyebar ke hampir 30 negara sejak pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan Botswana sekitar tiga minggu lalu.

Para ilmuwan mencoba memahami jumlah mutasi, yang membuat Omicron lebih menular daripada Delta, sehingga vaksin kurang efektif.

Atau menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Untuk saat ini, jawaban itu masih menunggu.

Omicron tidak menyerupai varian virus Corona umum seperti Alpha atau Delta.

Disebutkan, banyak dari mutasi anehnya belum pernah terlihat pada varian lain sebelumnya.

Para ilmuwan memperkirakan, kasus terdekat Omicron berasal dari pertengahan tahun 2020.

Baca juga: Covid-19 Varian Omicron Ditemukan di Sejumlah Negara Bagian Amerika Serikat

"Ini bukan putra atau putri Delta," kata Andrew Read, yang mempelajari evolusi penyakit menular di Pennsylvania State University, kepada Business Insider, Sabtu (4/1/2021).

"Itu bercabang lebih awal dari garis keturunan manusia, jadi sudah ada di suatu tempat untuk sementara waktu," jelasnya.

"Jadi di mana reservoir itu? tanyanya,

"Apakah itu individu atau hewan individu atau populasi hewan atau populasi manusia yang belum diambil sampelnya dengan benar? tanyanya lagi.

Para ilmuwan sedang memperdebatkan jawabannya.

Salah satu teori yang paling menjanjikan, Omicron muncul pada pejamu yang kekebalannya lemah.

Seperti orang dengan infeksi HIV yang tidak diobati atau orang dengan sistem kekebalan yang lemah merupakan reservoir umum untuk mutasi.

Disebutkan, tubuh sering berjuang untuk membersihkan virus, memungkinkan patogen untuk bereplikasi selama berbulan-bulan.

"Teori ini mungkin menjelaskan mengapa Omicron mengandung kombinasi mutasi yang aneh," kata Charity Dean, mantan pejabat Departemen Kesehatan Masyarakat California.

"Mungkin lebih mungkin, hasil dari evolusi molekuler yang sedang berlangsung di dalam satu inang yang menyebar ke populasi," katanya.

Tetapi beberapa ilmuwan tidak siap untuk mengesampingkan gagasan Omicron berkembang pada spesies hewan.

Baca juga: Malaysia Laporkan Kasus Pertama Covid-19 Omicron, Pelancong dari Afrika Selatan

Robert Garry, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di Tulane Medical School,Omicron membawa beberapa mutasi kunci.

Sehingga, bisa membantu virus Corona menginfeksi hewan pengerat.

"Bisa jadi virus itu pindah ke populasi hewan liar, kemudian kita tidak melihatnya untuk sementara waktu," kata Martin Hibberd, profesor penyakit menular baru di London School of Hygiene. dan Tropical Medicine.

"Virus itu kembali dan itu bukan hipotesis gila," katanya.

"Tapi kami tidak punya banyak bukti tentang itu," jelasnya.

Varian virus corona lainnya kemungkinan berevolusi pada orang dengan gangguan kekebalan tes sifilis

Omicron mengandung 50 mutasi total, lebih dari dua lusin di antaranya baru.

Untuk mengembangkan banyak mutasi, virus membutuhkan banyak kesempatan untuk bereplikasi.

Sebuah tanda Omicron kemungkinan berevolusi pada inang yang kekebalannya terganggu.

"Saat ini kami tidak tahu secara rinci berapa lama infeksi dapat bertahan pada hewan individu dalam bentuk apa pun," jelas Read.

"Kami tahu, manusia dengan sistem kekebalan yang lemah dapat memiliki infeksi kronis," tambahnya.

Sebuah studi kasus 2020 diterbitkan dalam New England Journal of Medicine.

Dimana, virus Corona bertahan lima bulan pada seorang pria berusia 45 tahun dengan sindrom antifosfolipid, gangguan kekebalan.

Selama waktu itu, dia mengembangkan mutasi kunci yang ditemukan di varian lain yang menjadi perhatian seperti Delta, Alpha, dan Gamma.

Baca juga: Mengenal Virus Corona Varian Omicron, Ciri-ciri Gejala dan Cara Pencegahannya

Para peneliti juga menduga varian Alpha berkembang pada orang dengan gangguan kekebalan tubuh.

"Omicron mengingatkan saya bagaimana varian Alpha muncul di Inggris," kata Hibberd.

"Itulah mengapa orang berpikir tentang ini mungkin berasal dari satu pasien," jelasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved