Internasional
Presiden Afrika Selatan Tuduh Pemimpin Dunia Munafik, Beri Tahu Omicron Langsung Diisolasi
Presiden Afrika Selatan Cypril Ramaphosa menuduh pemimpin dunia munafik. Dia menegaskan negerinya langsung diisolasi dengan melarang perjalanan
SERAMBINEWS.COM, DIAMNIADIO - Presiden Afrika Selatan Cypril Ramaphosa menuduh pemimpin dunia munafik.
Dia menegaskan negerinya langsung diisolasi dengan melarang perjalanan, seusai memberi tahu WHO atas munculnya Covid-19 varian Omicron.
Ramaphosa menyatakan pembatasan perjalanan dari Afrika Selatan dan negara Afrika lainnya tidak didukung sains, seperti dilansir AP, Selasa (7/12/2021).
Dia mengulangi frasa yang digunakan oleh Sekjen PBB, yang menyebut tindakan seperti itu seperti "perjalanan apartheid."
Berbicara di Forum Internasional Dakar untuk Perdamaian dan Keamanan, Cypril Ramaphosa mengatakan pembatasan itu jelas-jelas sebagai hukuman.
Bukan hanya pada orang-orang, tetapi pemerintah yang membantu memberi tahu dunia tentang varian baru virus Corona.
“Ketika para ilmuwan Afrika Selatan menemukan Omicron, mereka segera mengambil tanggung jawab untuk memberi tahu dunia," katana.
Tetapi, bagaimana hasilnya, ternyata kami mendapat hukuman," ujarnya.
Baca juga: Argentina Deteksi Kasus Pertama Omicron, Seorang Pria Pulang dari Afrika Selatan
Ramaphosa mengatakan negara-negara seperti itu tidak menggunakan ilmu pengetahuan tetapi kepentingan pribadi mereka sendiri.
“Kami mengatakan larangan itu harus segera dicabut,” harapnya.
Ramaphosa mengatakan pembatasan perjalanan telah merusak pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.
Dia menambahkan ketidaksetaraan untuk benua Afrika menjadi poin utama bagi pemimpin dalam menangani perdamaian dan keamanan benua.
Dia berbicara di samping Presiden Senegal Macky Sall, Presiden Niger Mohamed Bazoum dan Ketua Uni Afrika Moussa Faki Mahamat.
Mereka membahas masalah ketidakamanan, pandemi, dan apa yang diperlukan untuk memajukan benua itu.
“Di luar Covid-19, kami melihat bagaimana benua Afrika dapat meningkatkan proses dan sistem kesehatannya sendiri," harap Ramaphosa.
"Sehingga kami dapat menahan pandemi di masa depan,” katanya.
Dia menambahkan perdagangan dan investasi antara negara-negara Afrika harus diperkuat.
Baca juga: Afrika Selatan Hadapi Gelombang Keempat Covid-19, Omicron Hampir Menyebar di Seluruh Negeri
"Aspek yang paling kritis saat ini, bagaimanapun, negosiasi yang sedang berlangsung di Organisasi Perdagangan Dunia," ucapnya.
Dia menjelaskan ada pengabaian atas aspek perdagangan terkait perjanjian hak kekayaan intelektual atas pembuatan vaksin Covid-19..
Ramaphosa mengatakan, dengan negosiasi WTO, maka akan terlihat kepentingan ekonomi negara lebih maju dan negara-negara kaya.
Dia mengungkapkan ada penolakan untuk menyetujui proposal dari Afrika ini.
"Mereka hanya tertarik untuk memajukan kepentingan warganya, bukan warga seluruh dunia," tambahnya.
Afrika Selatan dan Senegal, yang menjadi tuan rumah konferensi tahunan, akan mulai memproduksi vaksin Covid-19 tahun depan.
“Tugas yang kita hadapi sebagai negara-negara Afrika, mendorong pemulihan, tetapi pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif,” katanya
Sedangkan Presiden Senegal Macky Sall menekankan pentingnya solidaritas internasional di masa ketidakpastian ini.
“Munculnya varian baru di beberapa negara merupakan pengingat kita semua," katanya.
Dia mencatat Afrika juga sangat rentan terhadap perubahan iklim, intensifikasi serangan teroris dan kebangkitan kudeta.
"Keadaan darurat sebenarnya ada di sini.” jelasnya.
Baca juga: Varian Omicron Melonjak, Afrika Selatan Siapkan Rumah Sakit dengan Kapasitas Besar
Sall mengatakan tidak ada pemerintah atau negara atau benua yang dapat memastikan keamanan kolektif, tetapi hanya melalui solidaritas internasional.
“Sektor lingkungan dan kesehatan, kejahatan terorganisir, pembajakan, kejahatan dunia maya, migrasi, dan semua tantangan lintas batas lainnya, tidak ada negara yang dapat menghadapinya sendiri,” kata Sall.
“Ini berarti perdamaian dan keamanan di Afrika merupakan bagian integral dari perdamaian dan keamanan dunia juga," jelas Sall.(*)