Berita Abdya
Pemkab Abdya Peringati Maulid, Anak Yatim dan Duafa Disantuni, Ini Pesan Bupati Akmal Ibrahim
Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH, dalam sambutannya mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus dijadikan momentum mengevaluasi diri.
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Mursal Ismail
Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH, dalam sambutannya mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus dijadikan momentum mengevaluasi diri.
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya atau Pemkab Abdya menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Peringatan ini digelar dalam Masjid Agung Baitul Ghafur Abdya, Rabu (8/12/2021).
Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH, dalam sambutannya mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus dijadikan momentum mengevaluasi diri.
Ya, mengevaluasi diri dari apa yang telah dilakukan selama ini dengan terus memupuk ukhuwah Islamiyah.
“Peringatan maulid ini merupakan bentuk kecintaan terhadap Nabi.
Namun, jangan sampai momentum maulid menjadikan sebuah perbuatan dosa bagi yang melaksanakannya,” kata Akmal Ibrahim.
Baca juga: VIDEO Suasana Warga Aceh di Australia Laksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW
Peringatan maulid itu, selain dihadiri Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH turut unsur forum komunikasi pimpinan kabupaten, Plt Sekda Salman Alfarisi ST, para asisten, staf ahli.
Kemudian Kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) hingga para aparatur sipil negara.
Peringatan kelahiran nabi semakin semarak saat ustadz H Irfan Wahyudi LC menyampaikan ceramah agama terkait perjuangan Nabi Muhammad dan tauladannya.
Kegiatan itu juga diisi dengan santunan terhadap anak yatim termasuk kaum duafa serta dimeriahkan dengan lantunan zikir dan salawat.
Akmal berharap pelaksanaan maulid jangan sampai mengganggu orang lain, seperti menganggu kelancaran arus lalulintas di jalan.
Baca juga: 10 Keutamaan Bulan Rabiul Awal, Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ini Ulasannya
“Ada juga yang melaksanakan maulid dengan berlomba-lomba membuat acara yang meriah bahkan menimbulkan perbuatan mubazir,” sebutnya.
Sedangkan, lanjutnya, untuk keberlangsungan hidup anak yatim masih banyak yang sungkan dalam menyantuni, sehingga sangat jauh melenceng dari ajaran Agama Islam.
“Dalam momentum maulid Nabi ini ada nilai nilai spiritual.
Dengan mengungkapkan kegembiraan terhadap kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan bentuk cerminan rasa cinta dan penghormatan kita terhadap nabi pembawa rahmat bagi seluruh alam,” harapnya.
Karena, sebutnya, maulid nabi menjadi momentum bagi umat Islam untuk mensyukuri kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya ada nilai moral yang dapat dipetik dengan memahami akhlak terpuji dalam kisah teladan Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Berikut, Sejarah dan Peristiwa Penting Maulid Nabi Muhammad SAW
Salah satunya mempraktikan sifat-sifat terpuji yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW adalah salah satu tujuan dari diutusnya Nabi Muhammad SAW.
Kemudian ada nilai sosial, dengan memuliakan dan memberikan jamuan makanan para tamu, terutama dari golongan fakir miskin yang menghadiri majelis maulid sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta.
“Hal ini sangat dianjurkan oleh agama, karena memiliki nilai sosial yang tinggi.
Maulid bisa saja dilakukan dengan, membaca Alquran, memberi makan orang, bersedekah, mengucapkan berbagai pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
Hal ini sangat penting diperhatikan, agar pelaksanaan maulid tidak menimbulkan dosa,” pungkasnya. (*)