Aceh Tamiang
Ketua P3SU Sumatera Utara Khawatir Harga Telur di Aceh Tembus Rp3.500 per Butir
Harga telur di Aceh terus melambung seiring mahalnya harga pakan ayam yang terbuat jagung. Dikhawatirkan bila tidak ada...
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Eddy Fitriadi
Ringkasan Berita:
- Harga telur di Aceh terus naik akibat mahalnya jagung sebagai pakan utama ayam, memicu kekhawatiran harga bisa menembus Rp3.000–Rp3.500 per butir.
- Ketergantungan Aceh pada suplai dari Sumut, tingginya konsumsi masyarakat, serta program MBG turut mendorong kenaikan harga.
- Pemerintah diminta meningkatkan produksi jagung atau membuka impor kembali, sementara harga telur di Aceh Tamiang sudah mencapai Rp56 ribu per papan.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Harga telur di Aceh terus melambung seiring mahalnya harga pakan ayam yang terbuat jagung.
Dikhawatirkan bila tidak ada penanganan serius, kondisi ini berpotensi menjadikan harga telur ayam di Aceh melampaui Rp3.500 per butir.
Gambaran pasar ini disampaikan Ketua Asosiasi Perhimpunan Peternak Petelur Sumatera Utara (P3SU), Drh Fadhillah Boy kepada Serambi, Minggu (16/11/2025).
Salah satu indikator melambungnya harga ini disebabkan tingginya ketergantungan Aceh terhadap Sumatera Utara, belum lagi minat masyarakat mengonsumsi telur ayam di warung kopi. Belum lagi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang membuat harga pokok produksi (HPP) telur ayam naik tinggi.
“Kami sangat khawatir jika kondisi ini terus berlanjut, harga telur dapat mencapai Rp3 ribu sampai Rp3.500 per butir di Aceh, bahkan bisa lebih tinggi lagi,” kata Fadhillah.
Diakuinya tingginya harga jagung ini mulai mengancam budidaya telur ayam di Sumatera Utara dan sebagian sudah tutup karena tidak mampu membeli pakan ternak.
Fadhillah yang merupakan dokter hewan asal Aceh berharap pemerintah dapat mencari solusi agar produksi jagung meningkat baik di Aceh maupun di Sumatera Utara.
“Sumber kenaikan harga telur ini berawal dari pakannya, yaitu jagung. Tentunya ini ada kaitannya dengan stok jagung, artinya pemerintah harus bisa meningkatkan produktivitas jagung untuk menekan mahalnya harga pakan,” ungkapnya.
Baca juga: Heboh Temuan Cacing Tanah Dalam Telur Orak Arik MBG di Medan, BGN Sumut: Enggak Make Sense
Bahkan kata dia, jika perlu pemerintah membuka kembali kran impor jagung akibatnya kini peternak bersaing mendapatkan jagung karena harganya meroket dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per kilogram di tingkat peternak Sumatera Utara.
“Kalau memang diperlukan, tidak salah kalau pemerintah kembali mengimpor jagung,” kata Fadhillah.
Diketahui harga telur ayam di Aceh Tamiang terus merangkak naik dalam dua bulan terakhir. Sejumlah pedagang sempat mengaitkan kenaikan harga ini akibat efek program Makan Bergizi Gratis (MBG). Informasi terakhir harga telur ayam di Aceh Tamiang sudah mencapai Rp56 ribu per papan. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Drh-Fadhillah-Boy-harap-pemerintah-mencari-solusi-atas-mahalnya-jagung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.