Warga Minta Perusahaan Kembalikan Sertifikat Lahan Plasma

Warga Desa Teupin Panah, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat meminta perusahaan PT Betami agar mengembalikan

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/SA'DUL BAHRI
Keuchik Teupin Panah, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, Juriah di samping tokoh masyarakat, Syafari memberikan keterangan pers di salah satu warkop di Kuta Padang Meulaboh, Selasa (7/12/2021), terkait kasus lahan plasma di desa mereka. 

MEULABOH - Warga Desa Teupin Panah, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat meminta perusahaan PT Betami agar mengembalikan sertifikat lahan plasma

Milik masyarakat yang sudah 8 tahun dikelola oleh perusahaan kelapa sawit itu.

Permintaan pengembalian sertifikat lahan tersebut lantaran selama ini warga belum mendapatkan kompensasi apapun

Pihak perusahaan yang sudah delapan tahun memetik hasil dari lahan plasma kelapa sawit di daerah tersebut.

Keuchik Teupin Panah, Juriah kepada Serambi, Selasa (7/12/2021) mengatakan, seharusnya lahan plasma yang dikelola PT Betami itu telah dinikmati hasil oleh warga meski hanya sedikit.

Tetapi faktanya hingga kini masyarakat belum mendapatkan apapun.

"Masyarakat merasa cukup dirugikan dengan kondisi ini

Sehingga meminta pihak perusahaan untuk dapat mengembalikan sertifikat tersebut agar lahan itu dapat dikelola sendiri oleh masyarakat," kata Juriah.

Menurut Juriah, luas lahan milik masyarakat Desa Teupin Panah yang dikelola perusahaan sekitar 44,9 hektare.

Lahan itu tidak masuk dalam HGU PT Betami. Karena itu, pihaknya meminta BPN mengeluarkan lahan tersebut dengan jumlah sertifikat 110 lembar.

Apabila pihak perusahaan tidak mengembalikan sertifikat masyarakat yang saat ini berada tangan perusahaan, tambahnya

Maka pihak gampong dan masyarakat akan melakukan langkahlangkah hukum dan memblokir akses ke perkebunan tersebut, khususnya ke lahan plasma milik warga.

Sementara tokoh masyarakat Teupin Panah yang juga mantan Pj keuchik setempat, Syafari mengatakan awalnya penanaman kelapa sawit dimulai pada tahun 2008 dan pengurusan sertifikat tahun 2015.

Sertifikat sebanyak 110 tersebut diserahkan pada Agustus 2019 oleh BPN

Kepada perusahaan dengan luas lahan 44,9 hektare untuk 110 orang warga di kawasan Desa Teupin Panah.

Sementara jumlah kepala keluarga (KK) di desa tersebut saat ini mencapai 147 KK atau 435 jiwa.

"Kami dari warga meminta mengelola sendiri lahan plasma yang sudah dibangun oleh perusahaan yang selama ini sudah 8 tahun

Mengambil hasil dari kebun tersebut yang seharusnya kami mendapat bagiannya," kata Syafari.

Baca juga: Peringati 16 Tahun Hari Damai Aceh, BRA Kembali Beri Sertifikat Lahan untuk Eks Kombatan

Humas PT Betami, Aceh Barat, Abas saat dikonfirmasi Serambi menerangkan bahwa perusahaan tidak mau berkomentar terkait polemik lahan plasma di Teupin Panah.

Baca juga: Bupati Serahkan Sertifikat Lahan Plasma untuk 313 Keluarga di Aceh Timur

Baca juga: Delapan Tahun Tak Dapat Kompensasi, Warga Minta Perusahaan Kembalikan Sertifikat Lahan Plasma

Tapi sambungnya, pihak perusahaan sudah mempertemukan masyarakat dengan pimpinan PT Betami pada akhir November 2021.

"Jangan kaitkan saya dengan masalah itu (soal lahan plasma), itu urusan pimpinan. Kita hanya sebagai penghubung saja," tutupnya.(c45)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved