Berita Banda Aceh
Aceh Harus Mampu Bangun Industri Kecil dan Menengah, Sumber Daya Manusia dan Alam Tersedia
Pemerintah Provinsi Aceh harus mampu membangun industri kecil atau industri menengah. Industri merupakan salah satu penopang untuk menampung tenaga
Penulis: M Nur Pakar | Editor: M Nur Pakar
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemerintah Provinsi Aceh harus mampu membangun industri kecil atau industri menengah.
Industri merupakan salah satu penopang untuk menampung tenaga kerja lokal dari berbagai jurusan pendidikan yang telah dilahirkan selama ini.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (RAPBA) yang mencapai puluhan triliunan rupiah seharusnya mampu menciptakan berdirinya sejumlah industri.
Sebagai daerah terujung di wilayah Barat Indonesia ini, sebenarnya memiliki sumber daya mumpuni, baik alam maupun sumber daya manusia.
Dunia pendidikan yang terus berkembang di Aceh, baik kejuruan maupun umum, telah melahirkan tenaga kerja yang dapat diandalkan.
Sekolah kejuruan, seperti SMK/sederajat yang tersebar di Aceh dengan harapan menciptakan tenaga profesional di bidangnya seharusnya dapat menjadi tenaga kerja yang handal.
Baca juga: Malaysia Deportasi 229 Tenaga Kerja Indonesia
Demikian juga para lulusan perguruan tinggi dengan berbagai disiplin ilmu.
Seperti dilontarkan oleh seorang pakar ekonomi Aceh, Dr Taufik A Rahim pada awal Desember 2021.
Dia mengatakan sektor rill seharusnya menjadi fokus Pemerintah Provinsi Aceh, agar tenaga kerja lokal dapat terserap sebanyak mungkin.
Taufik mengungkapkan, APBA 2022 mendatang, diperkirakan mencapai sebanyak Rp 15,9 triliun.
Dia menjelaskan berbagai sektor riil yang menyentuh langsung masyarakat harus diberdayakan secara optimal.
Tidak perlu jauh-jauh, katanya, seperti sektor pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan.
Dia menyatakan sektor ini tersebar luas di seluruh Provinsi Aceh.
Tetapi, belum ada industri yang terbentuk untuk menampung hasil produksi sektor terbesar tersebut, tetapi 'diekspor' keluar daerah.
Padahal, Presiden Jokowi mulai memfokuskan pembangunan industri jadi atau setengah jadi.
Sehingga, nilai tambah akan dirasakan langsung oleh masyarakat, seperti penyerapan tenaga kerja lokal dan keuntungan akan diperoleh daerah.