Internasional

Israel Tegaskan Suriah Tidak Boleh Memiliki Senjata Kimia, Sempat Dirudal Dua Kali

Pemerintah Israel, Selasa (14/12/2021) melarang Suriah memiliki senjata kimia. Hal itu ditegaskan oleh Menteri intelijen Israel, setelah muncul lapor

Editor: M Nur Pakar
AFP
Serangan rudal jet tempur Israel di Suriah 

Israel telah lama menentang kesepakatan nuklir 2015 antara kekuatan global dan Iran.

Termasuk memberikan keringanan sanksi ekonomi kepada Iran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya.

Sebaliknya, menyerukan kesepakatan dengan perlindungan yang lebih ketat pada program nuklir Iran dan prilaku militer Iran lainnya.

Seperti program rudal dan dukungan untuk kelompok-kelompok militan anti-Israel, seperti Hizbullah Lebanon.

Israel juga mendukung ancaman militer kredibel terhadap Iran sebagai pengaruh.

Israel yakin Iran sedang mencoba mengembangkan senjata nuklir, tuduhan yang dibantah Iran.

Salah satu serangan yang dikutip oleh Washington Post pada 8 Juni 202 dilaporkan oleh media pemerintah Suriah.

Dimana, sebagai serangan udara Israel di dekat ibu kota Suriah, Damaskus dan di provinsi tengah Homs, yang memicu tanggapan dari pertahanan udara nasional Suriah.

Baca juga: Pemimpin Oposisi Rusia Terbukti Diracun, Pengawas Senjata Kimia Global Temukan Zat Saraf Novichok

Tidak disebutkan di media resmi tentang apa yang menjadi sasaran serangan, meskipun ledakan keras terdengar di Damaskus.

Pemantau Hak Asasi Manusia (HAM) Suriah, sebuah kelompok yang berbasis di Inggris yang memonitor perang di Suriah melaporkan pesawat Israel menyerang sasaran militer di pedesaan Homs dan Damaskus.

Dikatakan situs yang ditargetkan termasuk pusat penelitian ilmiah di sekitar desa Khirbet al-Tineh, barat laut Homs.

Di samping gudang amunisi yang kemungkinan milik Hizbullah, selatan Homs.

Serangan itu menewaskan 11 tentara, termasuk seorang kolonel, katanya.

Laporan yang belum dikonfirmasi yang diterbitkan oleh media pro-Assad pada saat itu mengidentifikasi kolonel sebagai ahli kimia terkemuka di Pusat Studi dan Penelitian Ilmiah, Jenderal Ayham Sueleiman Ismail.

Pusat tersebut sebagai lembaga pemerintah yang digambarkan oleh Suriah sebagai fasilitas untuk kemajuan penelitian ilmiah di negara itu.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved