Berita Kutaraja
Mendagri Warning Aceh Karena Capaian Vaksinasi Covid-19 Rendah, Tito: Aceh Nomor 3 Atau 4 Terendah
Mendagri Muhammad Tito Karnavian atas perintah Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan ke Aceh untuk meninjau kegiatan vaksinasi Covid-19.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Saifullah
Yaitu masuk dalam daerah dengan kategori tidak aman. Karena itu, diperlukan kerja sama untuk mempercepat capaian target vaksinasi.
“Kalau tidak sesuai target, nanti tidak menjadi rekomendasi untuk berangkat ke Aceh, karena dianggap tempatnya belum aman karena vaksinasi rendah,” ungkap mantan Kapolri ini.
Tito meminta pemerintah provinsi, kabupaten/kota, Polri, TNI, BIN daerah, Kejaksaan, BUMN untuk bergerak bersama.
“Dan tentunya mohon dukungan dari tokoh masyarakat, baik tokoh agama , tokoh adat, tokoh pemuda, mendukung program ini,” pintanya.
Baca juga: Petugas Gerai Vaksinasi Blangkandis Sediakan Layanan Jemput Warga Disabilitas
Dalam proteksi Covid-19, katanya, Indonesia sudah bagus. Indikatornya dilihat dari rendahnya kasus positif, sudah sedikit pasien yang dirawat di rumah sakit, dan tingkat kematian juga jauh menurun.
“Tapi tingkat vaksinasi kita belum sesuai target yang menjadi penilaian WHO,” ujarnya.
Karena itu, Presiden secara khusus menugaskan Menteri Kesahatan, Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN, Kejaksaan Agung, Mendagri, bahkan BUMN dan komponen lainnya bergerak all-out, sehingga 30 Desember 2021, capaian vaksinasi bisa di atas 70 presen.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengaku bahwa rata-rata capaian vaksinasi di Aceh masih di bawah 50 persen.
“Di Aceh memang secara rata-rata masih di bawah 50 persen. Memang agak ngejomplang antara Banda Aceh dnegan kabupaten lain,” katanya.
Ia mengatakan, capaian vaksinasi di Banda Aceh saat ini sudah lebih 70 persen, sudah lewat target Presiden.
Baca juga: VIDEO - Tito Karnavian: Aceh Provinsi Terendah Capaian Vaksinasi di Indonesia
Untuk menggenjot target vaksinasi di daerah lainnya, ia meminta Mendagri untuk memberikan arahan kepada bupati dan wali kota yang daerahnya masih rendah capaian vaksinasi.
“Faktor rendah sekarang tidak ada lagi karena vaksin kita sudah 700.000 dikirim yang terakhir. Jadi bupati dan wali kota tidak perlu khawatir vaksin, ketersediaannya sudah sangat cukup, tinggal strategi vaksinasinya yang kita mau bicarakan dalam rakor,” ujarnya.(*)