Mayat di Sungai Kombih Subulussalam
Duka Zubir Hasan, Ayah Tata Korban Mobil Travel Jatuh ke Jurang di Pakpak Bharat, Pulanglah Anakku!
Isak tangis pun pecah, Zubir tersedu sambil menyeka air matanya yang tak berhenti mengalir dari kedua bola mata.
Tata, kata Zubir, adalah sosok anak yang baik, giat belajar dan berprestasi. Di sekolah selalu meraih prestasi.
Sebagai keluarga korban yang anaknya belum ditemukan, Zubir berharap kepada tim dan pemerintah maupun para pihak terkait lainnya, agar tidak menghentikan pencarian sebelum semua korban ditemukan.
“Walau nanti anak saya sudah ditemukan, kami berharap korban lain juga tetap dicari hingga ditemukan. Jangan sampai pencarian korban ini dihentikan sebelum semuanya ditemukan,” ungkap Zubir
Tata Agusniati adalah mahasiswi jurusan SI Kebidanan di Medan, Sumatera Utara bersama rekannya bernama Khairumi.
Baca juga: Hujan Deras Guyur Kota Subulussalam & Pakpak Bharat, Basarnas Hentikan Pencarian Korban Mobil Jatuh
“Harusnya ponakan kami ini mengikuti yudisium hari ini di Medan, bersama rekannya Khairumi yang jenazahnya telah ditemukan,” ujar Hery, paman korban dalam bincang-bincang dengan Serambinews.com via telepon seluler.
Dikatakan Hery, Tata adalah anak pertama pasangan Jubir HS dengan Samsidar.
Hari yang sejatinya menjadi momen bersejarah tidak dapat diikuti sosok wanita pendiam dan kalem tersebut.
Bahkan momen bahagia yakni wisuda yang seharusnya berlangsung pada Kamis 16 Desember 2021, juga akan gagal diikuti sang gadis malang ini.
Karena, perjalanan menuju kembali ke kampus berubah jadi malapetaka setelah mobil Toyota Kijang Innova BL 1537 EF yang ditumpanginya mengalami kecelakaan hingga terjun ke jurang sedalam 35 meter lebih dan masuk sungai.
Menurut Hery yang merupakan paman Tata, sang ponakan dikenal sebagai sosok yang giat belajar dan teguh mengejar cita-cita.
Baca juga: VIDEO Mahasiswi Aceh Barat Jadi Korban Mobil Travel Aceh-Medan yang Masuk Jurang di Subulussalam
Ini demi harapan untuk masa depan, terlebih dalam membahagiakan kedua orangtuanya. Bahkan di waktu sekolah, sosok Tata diakui selalu mendapatkan ranking.
Khairumi yang juga sahabat Tata adalah rekannya satu kampus dan bersamaan dalam perjalanan ke Medan untuk yudisium dan wisuda.
Harapan kedua mahasiswi tersebut dapat merayakan momen bahagia, kini pupus.
Begitu pula para orang tua korban yang telah siap-siap menyusul berangkat ke Medan berubah kabar duka.
Adapun mayat yang ditemukan dikenali bernama Khairumi, sementara Tata hingga tulisan ini dibuat belum ditemukan.