Mayat di Sungai Kombih Subulussalam

Duka Zubir Hasan, Ayah Tata Korban Mobil Travel Jatuh ke Jurang di Pakpak Bharat, Pulanglah Anakku!

Isak tangis pun pecah, Zubir tersedu sambil menyeka air matanya yang tak berhenti mengalir dari kedua bola mata.

Penulis: Khalidin | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Zubir Hasan, ayahanda Tata Agusniati, salah satu korban mobil travel Toyota Kijang Innova BL 1537 EF yang jatuh ke jurang dan masuk dalam sungai Lae Kombih, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara. 

Tidak banyak informasi yang didapat Serambinews.com atas sosok Tata karena proses wawancara via telepon.

Baca juga: RAPI Subulussalam Sebar Informasi Mobil Innova Terjun di Jurang Perbatasan Aceh-Pakpak Bharat, Sumut

Namun sebelum berangkat, Tata diakui menitip pesan pada sang adik bernama Anisa Ramadhani agar memakai pakaian yang bagus nantinya.

“Pesan korban kepada adiknya, ada pakaian yang ditinggalkan buat adiknya tersayang untuk menghadiri acara wisuda, namun Allah berkehendak lain,” ucap Hery dengan nada terisak.

Saking tekun dan fokusnya belajar, Tata yang masih belia tidak memiliki akun media sosial (medsos) seperti Facebook atau Instagram, Twitter maupun akun lainnya.

Selain Tata dan Khairumi, korban mobil jatuh yang juga berprofesi sebagai mahasiswi di Medan adalah Fitri Elfirati.

Fitri adalah wanita berusia 26 tahun, warga Dusun Lueng Kubu Batang, Desa Padang Panyang, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya.

Dia mahasiswi di Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua. Meski telah menikah selama setahun lebih dengan Zainuddin, namun Fitri tetap menjalani pendidikan di Medan.

Baca juga: Penumpang Innova Masuk Jurang dan Tercebur ke Sungai di Subulussalam, Tiga Wanita Aceh Barat

“Dia sudah menikah dan awal tahun depan, genap dua tahun. Selama ini, dia masih kuliah di Medan, kosnya di Deli Tua,” terang Hj Siti Asri, ibu kandung Fitri.

Hj Siti Asri menceritakan, sosok anaknya itu selama ini cukup manja, baik kepadanya maupun sama sang ayah, termasuk mertua dan suami.

Sementara sang suami, Zainuddin mengakui tidak ada firasat terkait kecelakaan yang menimpa istrinya.

Hanya saja, kata Zainuddin, satu firasat yang agak aneh karena beberapa hari sebelum berangkat, sang isteri sangat manja.

Bahkan, sikap manjanya kata Zainuddin, melebihi sebelumnya. “Firasat hanya sikap manja sangat lebih. Dan berbeda dari sebelumnya, kadang ke kamar mandi pun saya terus diikuti,” ujar Zainuddin.

Lebih jauh, Zainuddin yang juga bertugas di kesehatan mengaku, kontak terakhir dengan istri sekitar pukul 22.00 WIB, Sabtu (11/12/2021).

Saat itu, sang istri mengeluh mobilnya masuk air karena ada barang di atas.

Baca juga: VIDEO Keluarga Akui Mayat di Sungai Kombih Subulussalam Khairumi, Polisi: Kita Lakukan Proses DVI

Setelahnya, Zainuddin kehilangan kontak karena biasanya dia selalu menyarankan istri tidur di mobil agar sesampai di Medan bisa lebih fresh.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved