Internasional

Vladimir Putin Puji Presiden China Xi Jinping, Hubungan Rusia-China Sudah Seperti Negara Sahabat

Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu (15/12/2021) memuji model hubungan Rusia dengan China sudah seperti sahabat.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Mikhail METZEL
Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan virtual dengan Presiden China Xi Jinping pada Rabu (15/12/2021). 

Atlet Rusia diizinkan bertanding sebagai pemain netral, tanpa bendera atau lagu Rusia, jika mereka dapat membuktikan bersih dari catatan doping.

Pejabat Rusia termasuk Putin dilarang menghadiri kompetisi internasional kecuali diundang oleh kepala negara tuan rumah.

Xi telah mengundang Putin untuk hadir.

Baik China dan Rusia telah melihat hubungan mereka dengan negara-negara Barat memburuk dalam beberapa tahun terakhir ini.

Bahkan, keduanya telah berusaha untuk memproyeksikan front yang lebih bersatu.

Putin mengatakan kepada Xi bahwa model kerjasama baru telah dibentuk antara negara kita.

Dimana, mencakup tekad untuk mengubah perbatasan bersama menjadi sabuk perdamaian abadi dan bertetangga yang baik.

"Saya menganggap hubungan ini sebagai model nyata untuk kerja sama antar negara di abad ke-21," kata pemimpin Rusia itu.

Setelah panggilan telepon, penasihat kebijakan luar negeri utama Kremlin Yury Ushakov mengatakan percakapan antara dua negara sahabat yang hebat telah berlangsung selama 90 menit dan sangat positif.

Baca juga: Presiden Rusia Sebut Konflik di Ukraina Timur Sudah Menjadi Pembersihan Etnis

"Keduanya menyatakan hubungan itu telah mencapai tingkat tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya kepada wartawan.

Pembicaraan itu terjadi setelah Rusia dan China secara tegas dikeluarkan dari KTT demokrasi Presiden AS Joe Biden pekan lalu.

AS dan sekutunya selama berminggu-minggu menuduh Rusia merencanakan invasi ke bekas tetangga Sovietnya, Ukraina.

As telah memperingatkan sanksi terkoordinasi besar-besaran jika Putin melancarkan serangan ke Kiev.

Puluhan ribu tentara Rusia ditempatkan di dekat Ukraina, di mana Barat menuduh Kremlin mendukung separatis pro-Moskow sejak 2014.

Rusia menolak tuduhan itu dan menyalahkan Barat karena memicu ketegangan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved