Korban Mobil Travel Jatuh ke Sungai
BREAKING NEWS - Korban Ke-4 yang Ditemukan di Lae Kombih Subulussalam Teridentifikasi Tata Agusniati
Jenazah itu ditemukan warga di Lae Kombih kawasan air terjun Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penaggalan, Kota Subulussalam...
Penulis: Khalidin | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, seorang penumpang mobil jatuh ke jurang Pakpak Bharat, Sumatera Utara kembali ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Jenazah itu ditemukan warga di Lae Kombih kawasan air terjun Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Kamis (16/12/2021).
Informasi temuan mayat ke-4 korban mobil jatuh ini dari sumber Serambinews.com pada pukul 08.00 WIB.
Kasat Brimob Poldasu Iptu Budi Setiawan yang ikut dalam rombongan tim gabungan evakuasi mengaku informasi mayat diterima tim pukul 09.00 WIB.
Mayat tersebut berjenis kelamin wanita dan setelah dilakukan pemeriksaan dikenali sebagai korban bernama Tata Agusniati (22).
Hal itu dibenarkan kerabat Tata Agusniati Mukhlis jika korban yang ditemukan adalah saudaranya.
Ada beberapa fisik yang menjadi penanda seperti betis, kaki, jari dan lengan.
Kecuali itu, penanda paling mendekati karena taksiran usia.
Tata Agusnianti (22) adalah mahasiswi STIKes Helvetia Medan yang beralamat di Jalan Imam Bonjol, Dusun Cot, Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.
"Ini benar jenazah Tata Agusniati, ada beberapa penanda karena hal paling mudah usia. Usia Tata kan masih 22 tahun korban Sudarsih 63 jadi mudah membedakan," ujar Mukhlis.
Korban yang dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam.
Usai korban diperiksa secara medis dan pengenalan secara fisik, akan dilakukan proses pemandian.
Keluarga berharap agar proses pemandian dan pengafanan dilaksanakan langsung di Subulussalam selanjutnya dibawa ke Aceh Barat.
"Alhamdulillah, jenazah saudara kami Tata sudah ditemukan, kami ucapkan terima kasih kepada semua tim yang terlibat, kepada media Serambi Indonesia dan masyarakat Subulussalam," ungkap Mukhlis.