Internasional
WHO Setujui Vaksin Novavax untuk Melawan Covid-19, Gabungan Produsen Farmasi AS dan India
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan persetujuan darurat untuk vaksin Covid-19 Novavax. Vaksin itu diproduksi Novavak yang berbasis di AS
SERAMBINEWS.COM, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (17/12/2021) memberikan persetujuan darurat untuk vaksin Covid-19 Novavax.
Vaksin itu diproduksi Novavak yang berbasis di AS dan Serum Institute of India.
Sehingga, membuka jalan dimasukkan dalam program yang didukung PBB untuk menyebarkan vaksin ke negara-negara miskin.
Vaksin, yang dikenal sebagai CovavaxTM, menjadi yang kesembilan yang diberikan otorisasi penggunaan darurat dari WHO, seperti dilansir AP, jumat (17/12/2021).
Sehingga, menandai mosi percaya untuk Novavax yang juga bisa berarti suntikan akan diterima oleh beberapa negara.
Serum Institute India memproduksi vaksin yang dikembangkan Novavax dan berapa banyak pasokan yang dapat dikirimkan, dan kapan.
Baca juga: Omicron Menyebar Super Cepat, Melemahkan Upaya WHO Atasi Pandemi Covid-19
Vaksin tersebut telah lama diantisipasi untuk membantu meningkatkan pasokan vaksin global.
Karena hanya memerlukan penyimpanan berpendingin, pilihan yang menarik bagi negara-negara berpenghasilan rendah dibandingkan vaksin lain.
Dimana, membutuhkan penyimpanan yang sangat dingin.
“Persetujuan ini untuk meningkatkan akses ke negara-negara berpenghasilan rendah, 41 di antaranya masih belum dapat memvaksinasi 10% populasinya," kata Dr. Mariangela Simao, Asisten Direktur WHO .
Ditambahkan, 98 negara juga belum mencapai 40% populasinya.
Program COVAX yang didukung PBB, mengirimkan vaksin ke banyak negara miskin.
Saat ini, WHO memiliki kesepakatan untuk menerima sekitar 1,35 miliar dosis Novavax yang diproduksi oleh Serum Institute.
Baca juga: WHO Laporkan Virus Omicron Sudah Menyebar di 57 Negara, Pasien Rawat Inap Akan Semakin Meningkat
Produsen vaksin terbesar di dunia yang memiliki lisensi untuk memproduksinya.
Vaksin Covid-19 melatih tubuh untuk mengenali virus dengan melihat protein lonjakan yang melapisinya.
Tetapi Novavax memiliki opsi berbeda dengan suntikan vaksin yang paling umum digunakan saat ini.
Ini merupakn vaksin protein, dibuat dengan teknologi lama yang telah digunakan selama bertahun-tahun untuk memproduksi jenis vaksin lain.
Novavax yang berbasis di Maryland menggunakan rekayasa genetika untuk menumbuhkan salinan protein lonjakan virus Corona yang tidak berbahaya dalam sel serangga.
Para ilmuwan mengekstrak dan memurnikan protein dan kemudian mencampurnya dengan bahan kimia yang meningkatkan kekebalan tubuh.
Novavax tertunda selama berbulan-bulan karena masalah antrian manufaktur skala besar.
Regimen penuh membutuhkan dua dosis.
Novavax telah diberikan otorisasi penggunaan darurat di Indonesia dan Filipina.
Tetapi, memiliki aplikasi yang tertunda dengan Badan Obat Eropa dan Inggris.
Dimana, ada rencana untuk mengajukan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS pada akhir tahun.
Baca juga: Uni Eropa Sangat Khawatirkan Penyebaran Kilat Covid-19 Omicron
Musim panas lalu, Novavax melaporkan penelitian terhadap 30.000 orang di AS dan Meksiko menemukan aman.
Bahkan, 90% efektif melawan infeksi simtomatik dari varian sebelumnya, serupa dengan temuan uji coba terhadap 15.000 orang di Inggris.
Sebuah studi lanjutan menemukan dosis booster enam bulan setelah suntikan terakhir dapat meningkatkan antibodi pelawan virus untuk mengatasi varian Delta.
Novavax mengatakan sedang menguji bagaimanaakan bertahan terhadap varian Omicron.
Seperti produsen lain telah mulai merumuskan versi terbaru untuk mencocokkan Omicron dengan lebih baik jika pada akhirnya dibutuhkan.(*)