Ini Karya yang Mengantarkan Siswi SMA Fatih Bilingual School Jadi Juara Tsunami Sains Project
Lomba tersebut dilaksanakan di Museum Tsunami Aceh, Kota Banda Aceh yang diikuti siswa SMA, MA, dan SMK se-Banda Aceh dan Aceh Besar.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
3. Untuk bisa lanjut ke setiap tahap, pemain diharuskan memilih kartu aksi yang disusun secara acak dengan bobot poin yang berbeda.
Jika pemain memilih kartu aksi yang benar sesuai dengan kartu bencana yang dimilikinya, maka pemain berhak maju sesuai dengan jumlah poinnya.
4. Konsekuensi jika pemain tidak memilih kartu aksi yang benar, maka di level 1 dan 2, pemain tidak dapat maju/mundur.
Kemudian, di level 3 dan 4, pemain gugur.
5. Pemenang permainan ini adalah pemain yang pertama kali berhasil sampai tahap akhir.
Baca juga: Dulu Jadi Simpanan Jackie Chan, Ratu Kecantikan Nasibnya Kini Bak Kena Karma, Hidup Memprihatinkan
Baca juga: Sosok Chen Sung Young, Aktor Taiwan Wariskan Rp 1 Miliar untuk TKW Yuli, Main Film Bareng Jet Li
Mustafa menyebut bermain menggunakan papan permainan yang bernama Nadim ini sangat menyenangkan. "Permainannya simpel dan mengasyikkan. Namun, bobot pengetahuannya pun tinggi. Mungkin karena itu karya ini mendapat skor nilai tertinggi dari dewan juri," kata pria jangkung kelahiran Turki itu.
Menurutnya, papan permainan ini sangat potensial dikembangkan di seluruh Aceh sebagai daerah yang rawan berbagai jenis bencana alam. "Dengan memainkan papan permainan Nadim ini kaum milineal bakal cepat paham tentang jenis-jenis bencana alam dan apa peran yang dapat ia lakoni ketika di daerahnya berpotensi terjadi atau memang sedang terjadi bencana alam," ujar Mustafa.
Ia mengucapkan selamat kepada tiga siswinya dan satu guru pendamping yang telah menghasilkan karya inovatif dan sangat bermanfaat bagi daerah rawan bencana seperti halnya Aceh.
Sejauh ini, Mustafa mengaku belum mendapat penjelasan mengapa papan permainan itu diberi nama Nadim. Juga tak jelas apakah ada hubungannya dengan Hang Nadim, tokoh Melayu yang namanya diabadikan sebagai nama Bandara Internasional Batam, Riau Kepulauan.
Nama ini juga dekat dengan nama Nadiem Makarim yang kini menjabat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.
"Tapi dari mana persisnya inspiratif nama itu muncul, saya belum tahu. Yang jelas, anak-anak didik kami sangat kreatif dan kaya ide," kata Mustafa Cakallioglu.
Sementara itu, Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, Hafnidar, menyatakan akan berupaya mengadakan kembali lomba serupa tahun depan dan menjangkau peserta pelajar dari seluruh Aceh.
“Saya berharap, ke depan pesertanya tidak hanya dari Aceh Besar dan Banda Aceh, tapi se-Aceh. Insyaallah, hadiah dan pesertanya pun akan lebih banyak,” kata Hafni.
Berikut daftar perolehan nilai lomba Tsunami Sains Project 2021:
- SMA Teuku Nyak Arief 2 (87,12)
- SMKN 5 Telkom (80,64)
- SMA Labschool 2 (79,40)
- MAS Ummul Quran (79,38)
- SMAN 1 Banda Aceh (79,07)
- SMAN 7 Banda Aceh (78,25)
- SMA Teuku Nyak Arief 1 (76,34)
- SMAN 1 Seulimuem (72,97)
- SMAN 15 Adidarma (72,29)
- SMA Labschool 1 (71,92). (*)
Baca juga: Dinikahi Aktor Furry Setya, Wanita Ini Rela Hidup Sederhana dan Tinggal di Kos, Begini Kabarnya Kini