Istri Tahanan di Medan Ngaku Diperas Oknum Polisi dan Orang Kejaksaan, Minta Uang untuk Sewa Sel
Muthia menjelaskan, kasus itu berawal saat suaminya bernama Ardi, terlibat kasus dugaan penadah sepeda motor yang dicuri oleh pelaku berinisial AAN.
SERAMBINEWS.COM, MEDAN – Muthia (41), istri seorang tersangka kasus dugaan penadah sepeda motor curian, mengaku dimintai sejumlah uang oleh seorang polisi dan orang kejaksaan.
Modusnya, sebut Muthia, uang itu diperlukan untuk membayar sewa kamar selama suaminya ditahan.
Muthia menjelaskan, kasus itu berawal saat suaminya bernama Ardi, terlibat kasus dugaan penadah sepeda motor yang dicuri oleh pelaku berinisial AAN.
AAN telah ditahan oleh polisi, dan Ardi pun kemudian ditahan selama 12 hari di Mapolsek Patumbak.
Muthia pun mencoba mengurus persoalan itu
"Saya melaporkan atas kejadian yang saya alami karena merasa tertipu dan dirugikan atas perbuatan yang dilakukan oleh salah satu polisi," ujar warga Kelurahan Harjosari, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan ini, Sabtu (18/12/2021).
Muthia pun melakukan upaya damai dengan pemilik sepeda motor, dan membayar ganti rugi sebesar Rp15 juta, yang dibuktikan dengan kuitansi.
"Jadi saya uruslah perdamaian kepada pemilik motor yang dicuri. Bayar Rp 15 juta dibuktikan dengan kwintasi dan telah berdamai" ujar Muthia.
Baca juga: Istri Tahanan Ngaku Diperas Polisi di Medan dan Suami Diancam Ditembak, Korban Lapor ke Propam
Baca juga: Kisah Pilu Wanita Istri Tahanan, Dicabuli Bripka Rahmat saat Hamil hingga Diperas Rp 150 Juta
Selanjutnya, Muthia mengaku membayar uang sebesar Rp16 juta pada polisi melalui IS, pada 26 September lalu untuk mencabut perkara.
Muthia juga mengaku polisi Polsek Patumbak meminta uang sebesar Rp 2,5 juta untuk uang kamar selama suaminya ditahan di sana.
Ardi sempat bebas selama beberapa bulan setelah polisi memberikan penangguhan.
Namun Ardi kembali dijemput oleh pihak Kejaksaan dan kembali ditahan.
"Jadi saya merasa ditipu oleh IS yang meminta uang sama saya untuk mencabut perkara suami saya".
"Tapi kenyataan suami saya masih ditahan Kejaksaan padahal kami sudah berdamai dengan pemilik kendaraan" tutur Muthia.
Muthia berharap agar suaminya mendapat keadilan dan meminta agar uang yang pernah diserahkan kepada polisi dikembalikan.