Breaking News

Internasional

Sekjen PBB Dukung Tuntutan Keadilan Oleh Korban Ledakan Pelabuhan Beirut

Sekjen PBB Antonio Guterres, Senin (20/12/2021) memberikan penghormatan kepada korban ledakan Pelabuhan Beirut.

Editor: M Nur Pakar
AP/Hassan Ammar
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres meletakkan karangan bunga di patung Martir akibat ledakan besar 4 Agustus 2020 di Beirut, Lebanon, Senin (20/12/2021). 

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Sekjen PBB Antonio Guterres, Senin (20/12/2021) memberikan penghormatan kepada korban ledakan Pelabuhan Beirut.

Dia mengungkapkan solidaritas kepada keluarga korban yang terus menuntut keadilan kepada Pemerintah Lebanon.

Ledakan 4 Agustus 2020 telah digambarkan sebagai salah satu ledakan non-nuklir terbesar di dunia.

Ledakan itu menghancurkan ibukota Lebanon, menewaskan sedikitnya 216 orang dan melukai ribuan lainnya.

Dilansir AP, berdiri di bawah guyuran hujan, Antonio Guterres meletakkan karangan bunga di sebuah tugu peringatan.

Dimana, memuat nama-nama korban ledakan Pelabuhan Beirut.

Baca juga: Hakim Lebanon Menunda Mengadili Mantan Perdana Menteri Hassan Diab, Kasus Ledakan Pelabuhan Beirut

Ledakan itu disebabkan oleh ratusan ton amonium nitrat yang disimpan di gudang di pelabuhan selama bertahun-tahun.

Tampaknya dengan sepengetahuan politisi senior dan pejabat keamanan yang tidak melakukan apa-apa.

Lebih dari 16 bulan setelah pemerintah meluncurkan penyelidikan yudisial, hampir semua hal tetap tidak diketahui.

Dimulai dari siapa yang memerintahkan pengiriman hingga mengapa para pejabat mengabaikan peringatan berulang kali tentang bahaya tersebut.

Keluarga korban telah mendesak jawaban, menuduh partai politik menghalangi penyelidikan nasional.

"Saya tahu penderitaan dan keinginan rakyat untuk mengetahui kebenaran dan keinginan rakyat memiliki akuntabilitas yang layak," kata Guterres.

Dia menggelar konferensi pers setelah bertemu dengan Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri.

Baca juga: Hizbullah Tuduh AS Ikut Campur Penyelidikan Ledakanan Pelabuhan Beirut

“Saya ingin mengungkapkan solidaritas saya yang sangat mendalam kepada semua korban tragedi itu," ujarnya.

Penyelidikan lokal, yang dipimpin oleh Hakim Tarek Bitar, telah menghadapi banyak tantangan.

Terutama dari politisi kuat dan tuntutan hukum dari para terdakwa yang mempertanyakan keadilan.

Ketidaksepakatan atas pekerjaan hakim telah melumpuhkan pemerintah, yang belum bertemu sejak 12 Oktober.

Kelompok militan kuat Lebanon Hizbullah dan dua kelompok sekutu menuntut agar Bitar diganti.

Guterres meminta para pemimpin politik Lebanon untuk bersama-sama mengatasi berbagai krisis di negara itu.

Khususnya krisis ekonomi yang telah menenggelamkan negara berpenghasilan menengah itu ke dalam kemiskinan.

Baca juga: Hakim Lebanon Bekukan Penyelidikan Ledakan Dahsyat Pelabuhan Beirut, Mantan Menteri Tolak Diperiksa

Guterres tiba di Lebanon pada Minggu (19/2/2021) untuk kunjungan tiga hari.

Dia mengatakan untuk mengekspresikan solidaritas dengan rakyat Lebanon.

Gutteres juga mendesak masyarakat internasional untuk menawarkan lebih banyak bantuan keuangan kepada negara yang membutuhkan bantuan kemanusiaan ini.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved