Breaking News

Ngaku 16 Kali Disuntik Vaksin Demi 800 Ribu, Abdul Rahim Ternyata Mantan Napi, Kini Diperiksa Polisi

Abdul Rahim diperiksa bersama dua orang yang mengaku sudah membayarnya untuk menjadi joki vaksin Covid-19.

Editor: Faisal Zamzami
Dok. Polres Pinrang
Viral buruh bangunan jadi joki Vaksin Covid-19, sudah 16 kali disuntik 

SERAMBINEWS.COM - Usai viral di media sosial, laki-laki asal Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Abdul Rahim yang telah disuntik vaksin 16 kali itu kini diperiksa polisi. 

Abdul Rahim diperiksa bersama dua orang yang mengaku sudah membayarnya untuk menjadi joki vaksin Covid-19.

"Kami telah memeriksa Abdul Rahim yang mengaku telah 16 kali divaksin mewakili orang lain" kata Kasat Reskirm Polres Pinrang AKP Deki Marizaldi.

"Kita juga telah memeriksa 2 orang yang diwakili oleh Abdul Rahim." kata Kasat Reskirm Polres Pinrang AKP Deki Marizaldi, Selasa (21/12/2021), dikutip dari Kompas.com. 

Ia mengaku joki vaksin Covid-19 adalah sampingan bagi pekerjaan sehari-hari kuli bangunan itu.

Menurut Deki, Rahim mau menjadi joki vaksin Covid-19 demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya karena kesulitan mendapat pekerjaan di tengah pandemi Corona. 

"Kita masih mengumpulkan bukti dan sejumlah saksi termasuk mereka yang pernah memakai jasa Abdul Rahim," ujar Deki. 

Deki membeberkan, Rahim ternyata adalah mantan narapidana pencurian motor berdasarkan catatan kepolisian.

“Hanya saja Abdul Rahman ini pernah tersangkut kasus pencurian motor dan dipidana,” ucap Deki.

Terkait dugaan Abdul Rahim mengalami gangguan jiwa, polisi masih memerlukan keterangan pakar untuk membuktikannya.

"Untuk mengetahui yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa kita masih membutuhkan keterangan ahli," jelas Deki. 

Baca juga: Viral Pria Nikahi 2 Wanita Hamil Sekaligus dan Masih Pengin Nambah, Alasannya Tak Terduga

Baca juga: Viral! Pria Berseragam Loreng Ancam Habib Bahar Gegara Jenderal Dudung, Komentar Warganet Lucu-lucu

Abdul Rahim kini berada di Mapoles Pinrang, Sulawesi Selatan dan berada dalam pengawasan polisi.

Kepada wartawan, ia mengakui kembali  pernah menjadi Joki vaksin dalam sehari 3 kali.

"Saya pernah mewakili orang untuk vaksinasi 3 kali dalam sehari".

"Dampak vaksin 3 kali suntikan dalam sehari itu hanya mengantuk dan ngilu pada tempat yang disuntik," tutur Rahim.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, polisi telah berkoordinasi dengan pihak gugus tugas Covid-19 Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. 

Di sisi lain, pakar biologi molekuler Ahmad Utomo menegaskan bahwa tindakan Abdul Rahim dan warga yang meminta jasa joki vaksin Covid-19 adalah tidak etis.

"Kalau untuk joki (Abdul Rahim disuntik vaksin Covid-19 16 kali), ya itu tidak etis. Karena akan merusak data cakupan vaksinasi," kata Ahmad. 

Lebih lanjut, Ahmad mengingatkan agar semua pihak perlu sadar bahwa persoalan vaksinasi Covid-19 ini dilakukan demi kepentingan atau keselamatan diri pribadi beserta orang-orang di sekitar.

Sehingga, Ahmad berharap kejadian serupa yang dilakukan Abdul Rahim ini tidak terulang lagi di kemudian hari atau tidak dilakukan oleh masyarakat lainnya. 

Bahkan, hal ini juga berlaku bagi siapa saja yang memang benar menggunakan joki suntik vaksin Covid-19 ini. 

"Ya perlu kesadaran komunal bahwa kita harus bisa bekerjasama dengan baik". Mengakali sistem dengan menyewa joki itu tidak baik, bukan budi pekerti yang baik," kata Ahmad 

"Masih banyak cara mencari rejeki yang halal dan berkah," lanjutnya.

Viral di Medsos

Sebelumnya, beredar video yang menampilkan pengakuan seorang buruh bangunan jadi joki vaksin Covid-19

Pengakuan pria joki vaksin Covid-19 itu berdurasi 31 detik tersebut terjadi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sang buruh bangunan diketahui bernama Abdul Rahim (49). 

Ia mengaku telah beberapa kali menggantikan orang untuk divaksin.

"Saya sudah menerima suntikan sebanyak 16 kali," katanya di dalam video. 

Tiap kali menjadi joki vaksin, Abdul Rahim menerima upah ratusan ribu. 

"Upahnya Rp 100 ribu sampai Rp 800 ribu," ucap dia. 

Terkait hal ini, Kapolres Pinrang, AKBP M Arief Sugihartono menegaskan pihaknya akan melakukan penyelidikan. 

"Sementara masih dalam penanganan untuk ditindaklanjuti," kata Arief saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com.

  
Ia akan menguji kebenaran atas pernyataan orang yang ada di video viral itu.

"Kami masih pelajari dulu validitas pernyataan orang tersebut. Apakah betul atau tidak," tuturnya.

Baca juga: Viral Polwan Briptu Ayu Dipukul Oknum TNI, Kapolda Sumsel: Hanya Salah Paham dan Sudah Mediasi

Baca juga: Kronologi Perawat Dimandikan Lalu Dirudapaksa Sopir Taksi Online, Pelaku Berdalih di Ruqyah Usir Jin

Baca juga: Gubernur Aceh Resmikan Kantor Yayasan Tahfidz Quran di Bogor

Kompastv: Polisi Periksa Abdul Rahim, Joki Vaksin Covid-19 yang Disuntik 16 Kali

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved