Airlangga Hartarto
Pemerintah Terus Menjaga Pandemi Terkendali Selama Nataru dan Pemulihan Ekonomi Berlanjut
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada wilayah Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali akan dilanjutkan
Realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) s.d. 17 Desember 2021 mencapai Rp533,60 triliun atau 71,6% dari pagu Rp744,77 triliun, atau meningkat Rp123,62 triliun dari realisasi Kuartal III-2021 yang sebesar Rp409,98 triliun.
Baca juga: HRD Minta Kemenhub Bangun Tambahan Run Way Bandara Malikussaleh
Jika dilihat per klaster, realisasinya sebagai berikut
Realisasi Klaster Kesehatan sebesar Rp147,44 triliun (68,6%)
Realisasi Klaster Perlinsos sebesar Rp161,17 triliun (86,4%)
Realisasi Klaster Program Prioritas sebesar Rp87,47 triliun (74,2%)
Realisasi Klaster Dukungan UMKM dan Korporasi sebesar Rp74,36 triliun (45,8%)
Realisasi Klaster Insentif Usaha sebesar Rp63,16 triliun (100,5%)
Realisasi Klaster Kesehatan yang sebesar Rp147,44 triliun yang utama adalah untuk Diagnostik
(Testing dan Tracing) realisasi sebesar 69,4% atau Rp3,13 triliun, Therapeutic (Insentif dan Santunan Nakes) sebesar Rp16,43 triliun atau 86,8%, dan Vaksinasi (Pengadaan dan Pelaksanaan) sebesar 51,6% atau Rp29,95 triliun.
Sementara itu, realisasi dari klaster Perlinsos yang sebesar Rp161,17 triliun, antara lain digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 98,1% atau Rp27,76 triliun dari pagu Rp28,31 triliun, Kartu Sembako sebesar 93,3% atau Rp46,54 triliun dari pagu Rp49,89 triliun.
BLT Desa sebesar 69,8% atau Rp20,09 triliun dari pagu Rp28,80 triliun, dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 89,1% atau Rp7,84 triliun dari pagu Rp8,80 triliun.
Baca juga: Dihadiri Jusuf Kalla, Partai Golkar Launching Buku Airlangga Hartarto “Kerja Untuk Indonesia”
Proyeksi Capaian Realisasi Program PEN sampai akhir tahun 2021 sebesar Rp673,2 triliun atau 90,3% dari pagu, dengan capaian tertinggi pada klaster insentif usaha (113,9%).
“Dalam Ratas kami sampaikan skenario pertumbuhan ekonomi tahun depan, dan ini tergantung kepada efek dari Omicron atau varian Covid-19.
Kalau semua terkendali, kami harapkan pertumbuhan ekonomi mampu mencapai seperti yang ditargetkan dalam APBN sebesar 5,2% di 2022. Pemerintah juga menyiapkan dan melanjutkan Program PEN di 2022.
Sekarang ini, proyeksi capaian realiasi Program PEN 2021 sekitar 90%, artinya ada 10% sisa anggaran Program PEN yang mungkin bisa digunakan tahun depan sebagai buffer untuk Program PEN, terutama klaster Perlinsos,” pungkas Menko Airlangga. (rep/fsr/hls)
Baca juga: Menko Airlangga : Pemerintah Melanjutkan Program Kartu Prakerja di Tahun 2022