Breaking News

Internasional

Vladimir Putin Tuduh Barat Memicu Ketegangan di Eropa, Minta NATO Tidak Perluas Sekutu ke Timur

Presiden Rusia, Selasa (21/12/2021) mengulangi permintaannya untuk jaminan dari AS dan sekutunya. Dimana, NATO tidak boleh memperluas sekutu ke timur,

Editor: M Nur Pakar
AP/Mikhail Tereshchenko Sputnik/Kremlin
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato dalam pertemuan dengan Dewan Kementerian Pertahanan Rusia di Pusat Kontrol Pertahanan Nasional di Moskow, Rusia, Selasa (21/12/2021). 

SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Presiden Rusia, Selasa (21/12/2021) mengulangi permintaannya untuk jaminan dari AS dan sekutunya.

Dimana, NATO tidak boleh memperluas sekutu ke timur, bekas wilayah Uni Soviet.

Dilansir AP, Putin menuduh Barat atas ketegangan yang terus meningkat di Eropa.

Pidato Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan dengan petinggi militer Rusia muncul beberapa hari setelah Moskow menyerahkan rancangan dokumen keamanan.

Rusia menuntut agar NATO menolak keanggotaan Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya.

Kremlin juga meminta pembatalan pengerahan militer aliansi di Eropa Tengah dan Timur, sebuah ultimatum berani yang hampir pasti ditolak NATO.

Tuntutan itu terkandung dalam perjanjian keamanan Rusia-AS yang diusulkan dan perjanjian keamanan antara Moskow dan NATO.

Dimana, dirancang di tengah meningkatnya ketegangan atas penumpukan pasukan Rusia di dekat Ukraina yang telah memicu kekhawatiran invasi.

Rusia telah membantah memiliki rencana untuk menyerang tetangganya.

Baca juga: Anggota Parlemen AS Desak Biden Perkuat Persenjataan ke Ukraina, Cegah Putin Serang Kiev

Tetapi mendesak jaminan hukum yang akan mengesampingkan ekspansi NATO dan penyebaran senjata di sana.

Putin menuduh jika sistem rudal AS dan NATO muncul di Ukraina, rudal-rudal itu hanya butuh beberapa menit untuk mencapai Moskow.

“Bagi kami, ini adalah tantangan paling serius, tantangan terhadap keamanan kami,” katanya.

Dia menambahkan Kremlin membutuhkan jaminan jangka panjang yang mengikat secara hukum dari Barat sebagai lawan.

Baik dari jaminan kata-kata maupun janji-janji yang tidak dapat dipercaya Moskow.

Putin mencatat NATO telah berkembang ke arah timur sejak akhir 1990-an sambil memberikan kekhawatiran ke Rusia.

“Apa yang terjadi sekarang, ketegangan yang meningkat di Eropa, karena kesalahan AS dan NATO,” kata pemimpin Rusia itu.

“Rusia telah dipaksa merespons setiap langkah itu," tambahnya.

Dia mengatakna situasi terus memburuk dan memburuk, memburuk dan memburuk.

"Dan di sinilah kita hari ini, dalam situasi ketika kita dipaksa untuk menyelesaikannya entah bagaimana caranya," tegas Putin.

Hubungan Rusia dengan AS merosot ke posisi terendah pasca-Perang Dingin setelah mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014.

Baca juga: Presiden Ukraina Puji Militer, Siap Hadang Serangan Moskow, Temui Tentara di Perbatasan

Rusia mendapatkan kendali atas garis pantai panjang Laut Hitam dan Laut Azov.

Kremlin juga mendukung pemberontakan separatis di Ukraina timur yang masih menguasai wilayah. di sana.

Ketegangan muncul kembali dalam beberapa pekan terakhir ini, setelah Moskow mengumpulkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina.

Putin telah menekan Barat untuk menjamin NATO tidak akan memperluas ke Ukraina atau mengerahkan pasukannya di sana.

Putin mengangkat masalah ini selama panggilan video dengan Presiden AS Joe Biden dua minggu lalu.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, Selasa (21/12/2021) menuduh lebih dari 120 staf perusahaan militer swasta AS beroperasi di dua desa di Ukraina timur.

Militer itu melatih pasukan Ukraina dan menyiapkan posisi tembak di bangunan tempat tinggal dan fasilitas yang berbeda.

"Putin mengatakan AS harus memahami kita tidak punya tempat untuk mundur," tambahnya.

"Apa yang sekarang mereka coba lakukan dan rencanakan di wilayah Ukraina, tidak ribuan kilometer jauhnya, itu terjadi tepat di depan pintu rumah kami," katanya.

Putin menambahkan Moskow berharap pembicaraan yang konstruktif dan bermakna dengan hasil akhir yang terlihat.

Baca juga: Presiden Rusia Sebut Konflik di Ukraina Timur Sudah Menjadi Pembersihan Etnis

Sehingga, katanya, dalam jangka waktu tertentu akan memastikan keamanan yang sama untuk semua pihak.

“Konflik bersenjata, pertumpahan darah bukanlah pilihan kami," tegasnya.

"Kami tidak menginginkan perkembangan seperti itu," ujarnya.

"Kami ingin menyelesaikan masalah dengan cara politik dan diplomatik," kata Putin.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved