Berita Banda Aceh
Tim Riset USK Hasilkan Sistem Cerdas Sirkulasi Udara, Pasien dan Dokter Tetap Aman di Ruangan
Peneliti Universitas Syiah Kuala (USK) menciptakan inovasi ruang isolasi pasien terpapar penyakit menular melalui udara seperti halnya Covid-19.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: M Nur Pakar
Meliputi perangkat sistem pendingin udara, sistem cerdas untuk pengaturan sirkulasi udara di dalam ruang isolaso.
Kemudian, desain penempatan saluran udara masuk dan keluar dari ruangan, tutur Rudi.
Sistem cerdas sirkulasi udara ini berfungsi, lanjutnya, untuk mengurangi kemungkinan tertularnya paramedis virus dari penyakit menular semaksimal mungkin.
Pada saat dokter akan melakukan visit ke ruangan isolasi, maka sistem cerdas ini akan melakukan proses sirkulasi udara tertentu.
Khususya, membersihkan udara di dalam ruang isolasi dari virus,
Kemudian, memberi lampu hijau jika ruang sudah boleh dimasuki oleh dokter.
Baca juga: Amerika Serikat Akui Covid-19 Omicron Telah Mendominasi Kasus Virus Corona di Negaranya
"Dokter pun diharapkan tidak perlu menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sangat kompleks, cukup masker saja," jelasnya.
Disebutkan, dengan adanya sirkulasi udara yang baik dalam ruangan isolasi, maka risiko penularan penyakit akan minim.
Sistem sirkulasi udara seperti itu, menurutnya, dapat memberikan rasa aman dan nyaman, baik bagi pasien maupun dokter.
Sebab, jika dokter masih menggunakan APD yang komplit, maka pasien akan merasa tidak nyaman.
Sementara itu, Prof Samsul Rizal mengatakan, akhir dari penelitian ini para peneliti USK coba menawarkan sebuah standar yang dapat dilakukan secara nasional.
Sehingga, dapat menjadi acuan dalam membangun ruang isolasi untuk perawatan pasien dengan penyakit menular melalui media udara.
Sistem cerdas dalam penelitian ini memerlukan berbagai perangkat lunak dan perangkat keras.
Dimana, berfungsi sebagai pengumpul data dan mengendalikan sistem sirkulasi udara.
Selain itu, untuk mengamati pola aliran udara di dalam ruang isolasi secara visual.