Luar Negeri

Update Banjir Malaysia – 37 Orang Dilaporkan Tewas, 10 Jiwa Masih Hilang dan 68 Ribu Mengungsi

Abdullah Sani mengatakan tujuh negara bagian masih terkena dampak banjir hingga hari ini, dengan Pahang menjadi yang paling parah.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
AFP/Arif KARTONO
Anggota Departemen Pertahanan Sipil Malaysia membawa seorang pria yang terjebak akibat banjir, di Shah Alam, Selangor pada 20 Desember 2021. 

Florence Looi dari wartawan Al Jazeera, melaporkan dari Kuala Lumpur, mengatakan masih terlalu dini untuk menghitung dengan tepat berapa banyak kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir karena banyak penduduk masih belum dapat kembali ke rumah mereka.

Looi melaporkan bahwa ketinggian air di beberapa daerah mencapai setinggi lima meter.

“Musim muson diperkirakan akan berlangsung hingga Februari, sehingga berpotensi hujan lebih banyak dan kemungkinan banjir lagi,” tambahnya.

Badan cuaca Malaysia, mengatakan diperkirakan akan lebih banyak badai petir dan hujan lebat di negara bagian Selangor dan Pahang.

Jalan-jalan utama tergenang air

Pemerintah Malaysia telah memobilisasi ribuan tenaga penyelamat dan personel militer untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan.

Tetapi para kritikus mengatakan itu tidak cukup dan sukarelawan telah turun tangan untuk menyediakan makanan dan perahu untuk upaya penyelamatan.

Pada hari Rabu (22/12/2021) situs berita Malaysiakini melaporkan bahwa 31 orang ditangkap di distrik Taman Sri Muda di luar Kuala Lumpur karena dugaan penjarahan.

Sementara seorang jurnalis AFP di Shah Alam melaporkan melihat orang-orang putus asa untuk mengambil makanan dari sebuah supermarket yang terkena banjir.

Orang-orang mengambil sejumlah barang di supermarket yang rusak di Shah Alam, Selangor pada 21 Desember 2021, saat Malaysia menghadapi banjir besar yang menewaskan sedikitnya 37 orang dan lebih dari 70.000 orang mengungsi.
Orang-orang mengambil sejumlah barang di supermarket yang rusak di Shah Alam, Selangor pada 21 Desember 2021, saat Malaysia menghadapi banjir besar yang menewaskan sedikitnya 37 orang dan lebih dari 70.000 orang mengungsi. (AFP/Arif KARTONO)

Baca juga: Banjir di Aceh Barat Surut, Puluhan Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob mengakui pada hari Selasa (21/12/2021) ada "kelemahan" dalam menanggapi bencana dan berjanji akan ada perbaikan di masa depan.

“Tanggung jawab bukan hanya dari pemerintah federal saja, tetapi juga pemerintah negara bagian,” tambahnya, mencatat curah hujan sehari seperti sebulan.

Legislator oposisi Fuziah Salleh menggambarkan tanggapan resmi sebagai "putus asa" dan "tidak kompeten".

"Tidak ada peringatan dini tentang hujan deras yang diberikan," katanya kepada kantor berita AFP. 

"Sangat menyedihkan bahwa nyawa telah hilang" katanya lagi.

Politisi oposisi menuduh pemerintah mengabaikan seruan mereka untuk lebih mempersiapkan musim hujan, dari November hingga Februari, terutama dengan memperbaiki drainase di daerah perkotaan yang padat penduduk.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved