Pupuk Subsidi

Aceh Terima Alokasi Pupuk Subsidi Tahun 2022 Sebanyak 212.047 Ton, Pupuk Organik Cair 47.870 Liter

Cut Huzaimah menjelaskan, alokasi pupuk subsidi dalam bentuk butiran sebanyak 212.047 ton, terbagi dalam enam jenis pupuk, yaitu pupuk urea sebanyak 8

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
For Serambinews.com
Stok pupuk urea subsidi di sebuah gudang distributor di Aceh Besar yang hendak disalurkan ke kios pengecernya, setelah selesai pelatihan Aplikasi T-Pubers di Aceh Besar, Rabu (30/6/2021) 

Di beberapa Kecamatan seperti di Aceh Tengah, Pidie dan lainnya, kata Kadistanbun Aceh, Cut Huzaimah, kelompok taninya sudah banyak yang menggunakan pupuk organik untuk pemupukan tanaman padinya.

Menggunakan poupuk organik, hasil panennya tetap tinggi dan rasa berasnya lebih enak, dari tanaman padi yang menggunakan pupuk urea dan NPK.

Sebagai Kepala Distanbun Aceh, kata Cut Huzaimah, ia menyarankan petani padi di Aceh mulai musim tanam rendeng padi tahun 2021/2022 memaksimalkan penggunaan pupuk organik untuk tanaman padinya, karena harganya murah dan manfaatnya bagi peningkatan produktivitas padi, tidak kalah dengan pupuk urea dan NPK.

Menggunakan pupuk organik, kata Cut Huzaimah, menekan pengeluaran biaya pemupukan, karena harga pupuk urea yang subsidi Rp 112.500/sak (50 Kg), dan pupuk urea non subsidi lebih mahal lagi mencapai Rp 500.000/sak, sementara pupuk organik granul(butiran) harganya sangat murah Rp 800/Kg atau Rp 40.000/sak (50 Kg).

Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prsarana Pertanian, Distanbun Aceh, Ir Fahrurrazi yang dimintai penjelasannya tentang realisasi penyaluran pupuk subsidi 2021, dari Januari sampai Desember menyebutkan sudah mencapai 86,90 persen, atau 137.668 ton, dari alokasi yang diberikan 158.422 ton.

Profil Ikhsan Fandi, Striker Singapura Berdarah Indonesia, Bisa Singkirkan Garuda Lolos ke Final

Pupuk urea sisa yang belum tersalur sekitar 2.555 ton lagi, dari alokasinya 76.007 ton, NPK sisanya 1.370 ton, dari alokasinya 45,020 ton, SP-36 sisanya 7.903 ton, dari alokasi 17.019 ton, ZA sisanya 6.498 ton dari alokasi 12.437 ton dan pupuk organik granul/butiran sisanya 2.421 ton dari alokasi 7.939 ton.

Salah seorang pedagang pupuk di Lambaro, Aceh Besar, Ibnu yang dimintai penjelasannya terkait penjualan pupuk pada musim tanam rendeng mengatakan, untuk wilayah kecamatan Ingin Jaya di Lambaro, pembelian pupuk tanaman padi seperti urea dan NPK, masih sangat rendah, karena petani baru olah tanah sawah untuk pembibitan padi.

“Kalaupun ada yang membeli volumenya terbatas, hanya sekitar 10 – 20 Kg, untuk pupuk pembibitan tanaman padi di sawah,” ujarnya.

Ia mengatakan, pembelian pupuk dalam partai besar, baru akan terjadi setelah petani menanam padi di sawah. Petani baru akan menanam padinya pada minggu kedua bulan Januari 2022.

Harga pupuk subsidi seperti urea, masih stabil Rp 125.500/sak dan NPK Rp 115.000/sak. Sedangkan harga pupuk urea non subsidi sangat mahal mencapai Rp 500.000/sak (50 Kg) dan NPK non subsidi lebih mahal lagi Rp 600.000 – Rp 630.000/sak (50 Kg).

“Kedua jenis pupuk ini, yang paling banyak diminta dan dicari petani padi, pada saat musim tanam padi rendeng dan gadu,” ujar Ibnu.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved