Berita Banda Aceh

Angka Vaksin di Aceh Terus Melonjak, Sudah 2.171.315 Orang Masyarakat Aceh Divaksin

Memasuki minggu keempat bulan Desember 2021, tambahan angka vaksin di Aceh, sangat mengejutkan.

Penulis: Herianto | Editor: Muhammad Hadi
HUMAS PEMERINTAH ACEH
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif 

Tambahan vaksin baru itu, pada hari Sabtu (25/12/2021) dan Minggu (26/12/2021) nya, sudah didistribusikan keenam daerah yang stok vaksinnya sudah menipis dan tambahan angka vaksinnya cukup besar.

Yaitu Aceh Timur ditambah 50.560 dosis, Aceh Utara 30.880 dosis, Pidie 32.640 dosis, Pidie Jaya 30.280 dosis, Bireuen 30.840 dosis dan Aceh Besar 30.000 dosis.

Dari 23 Kabupaten/Kota yang ada di Aceh, ungkap Hanif, masih ada enam daerah lagi yang angka vaksinya masih berada di bawah 50 persen, yaitu Aceh Utara sebesar 37,4 persen, Aceh Barat 41,4 persen, Pidie sudah melonjak ke 41,6 persen, Aceh Selatan 45 persen, Bireuen 47,3 persen, Aceh Timur 48,8 persen.

Hanif mengatakan, keenam daerah yang angka vaksinnya masih dibawah 50 persen itu, kata Hanif, pihak kepolisian bersama TNI dan Pemkab setempat, terus melakukan kegiatan vaksin gratis dengan berbagai cara, termasuk memberikan bantuan dan hadiah kepada masyarakat yang telah divaksin secara massal dan gratis.

Hanif mengatakan, masyarakat yang datang ke lokasi vaksin, pintanya jangan semata-mata hanya mengejar bantuan setelah di vaksin.

Baca juga: Kunjungi Aceh, UAS Tanam Kurma Kultur Jaringan di Dayah Samudera Pasai Madani

Tapi lakukanlah dengan ikhlas atas peningkatan daya tahan tubuhnya, dari ancaman penularan virus corona varian baru Omicron.

Virus corona Omicron varian baru itu, kata Hanif, lebih berbahaya dari virus corona sebelumnya, varian delta.

Untuk mencegah penularanannya, masyarakat yang belum divaksin, untuk meningkatkan  daya tahan tubuhnya, segera datangi tempat vaksin massal yang ada di daerahnya untuk vaksin.

Orang yang telah divaksin dua kali, kata Hanif, apabila dirinya terpapar dengan virus corona, untuk mengobatinya mudah. Dan, ia tidak merasakan sakit yang berat.

Tapi yang belum pernah vaksin, apabila dirinya terpapar virus corona varian baru Omicron, dirinya akan mengalami sakit yang cukup berat, terutama sesak napas dan demam tinggi.

Untuk mengobatinya, kata Hanif, butuh waktu yang lama dan biaya yang cukup mahal. Oleh karena itu, sebelum terpapar virus corona varian baru itu, mengimbau kepada masyarakat yang belum divaksin, tolong pergi ke lokasi vaksin massal yang ada di daerahnya, untuk vaksin.

Baca juga: VIDEO Ketika Tuan Guru Bajang Bertemu Abusyik di Pidie

Vaksin bukan obat, tapi ia bisa menaikkan imunitas atau daya tahan tubuh manusia untuk menahan serangan virus corona, yang penularannya melalui pernapasan antar sesama manusia.

Kenapa untuk mencegah penularana virus corona, harus memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan vaksin? karena virus corona pembawa virusnya adalah manusia yang sudah terpapar virus covid-19.

Orang yang sudah terpapar virus corona, ia sebagai pembawa virus dan yang sudah divaksin dua kali, virusnya cepat mati, setalah yang bersangkutan minum obat.

“Tapi yang belum divaksin, virusnya sangat cepat berkembang dalam paru-parunya dan akan menularkan kepada manusia lawan bicara dan yang dekat dengan dirinya,” ujar Hanif.(*)     

Baca juga: Warga di Kuala Batee Mendapatkan Gas 3 Kilo Gratis Usai Disuntik Vaksin

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved