Nostalgia Proses Damai Aceh, Peran Wali Nanggroe, hingga Perjuangan Partai Demokrat
Malik Mahmud Al-Haytar beberapa kali tersenyum lepas saat berbincang dengan Ketua DPD Partai Demokrat Aceh, Muslim SHI
* Muslim Temui PYM Malik Mahmud Al-Haytar
Suasana pertemuan sangat cair.
Paduka Yang Mulia (PYM) Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar beberapa kali tersenyum lepas saat berbincang dengan Ketua DPD Partai Demokrat Aceh, Muslim SHI.
Berbagai hal dibahas, mulai dari cerita nostalgia proses perdamaian Aceh, peran Lembaga Wali Nanggroe, hingga perjuangan Partai Demokrat.
KETUA Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Aceh, Muslim SHI, Minggu (26/12/2021), melakukan kunjungan silaturahmi dengan Paduka Yang Mulia (PYM) Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar.

Pertemuan penuh makna itu berlangsung di Meuligoe Wali Nanggroe, kawasan Lampeuneurut, Aceh Besar.
Ini merupakan kunjungan perdana Muslim pascaditetapkannya sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Aceh.
Turut mendampingi Arif Fadillah (Sekretaris), Nurdiansyah Alasta (Bendahara), dan Firdaus Noezula (Kepala Badan Komunikasi Strategis).
Sedangkan PYM Wali Nanggroe didampingi para Staf Khusus, H Kamaruddin Abu Bakar alias Abu Razak, Teuku Kamaruzzaman atau Ampon Man, dan Dr M Rafiq.

Pertemuan diawali dengan cerita nostalgia proses perdamaian Aceh.
Dimana Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dibantu para juru runding, intense berkomunikasi dengan pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM), dimana salah satu delegasinya adalah Wali Nanggroe Aceh.
Dalam sambutanya Ketua DPD Partai Demokrat Aceh, Muslim, menyampaikan, Partai Demokrat berkomitmen penuh mendukung kehadiran Lembaga Wali Nanggroe.
"Lembaga Wali Nanggroe sebagai pemersatu dan pembina serta pengawal perdamaian di Aceh.
Oleh karena itu Lembaga Wali Nanggroe sangat penting dalam mempercepat pembangunan Aceh saat ini," ungkap Muslim.
Muslim menambahkan jika Partai Demokrat memiliki sejarah tersendiri dengan Aceh, khususnya terkait perdamaian.
"Pak SBY selalu berpesan akan pentingnya menjaga perdamaian Aceh.
Itulah yang membuat kami konsisten mengawal MoU," kata Muslim.
“Kami juga mengawal keberadaan Lembaga Wali Nanggroe di Aceh sebagai kekhususan Aceh pascalahirnya MoU Helsinki," tambahnya.
Pertemuan tersebut juga disambut baik oleh Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar.
Di akhir pertemuan Wali Nanggroe juga menyampaikan salam untuk SBY, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Sekjen Teuku Riefky Harsya. (*)
Baca juga: Ketua Partai Demokrat Aceh Temui Wali Nanggroe, Perdamaian Jadi Fokus Utama
Baca juga: Pemerintah Norwegia dan Wali Nanggroe Bahas Perkembangan Aceh