Berita Banda Aceh
Pengurus Wilayah Masyarakat Singkong Aceh Dilantik Secara Virtual, Ini Susunan Pengurusnya
Pengurus Wilayah Masyarakat Singkong Aceh Periode 2020 – 2025 dilantik di aula Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/12/202
Penulis: Herianto | Editor: M Nur Pakar
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pengurus Wilayah Masyarakat Singkong Aceh Periode 2020 – 2025 dilantik di aula Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Banda Aceh, Rabu (29/12/2021).
Pelantikan dilaksanakan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Masyarakat Singkong Indonesia, Ir Arifin Lambaga, MSE dari Kantornya di Jakarta secara vitual.
Usai pelantikan, Zubir Marzuki mengatakan pelantikan pengurus Wilayah Masyarakat Singkong Indonesia Aceh bersama lima provinsi lainnya.
Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung dan Sulawesi Tengah.
Sedangkan dua provinsi lainnya belum siap dilantik, yaitu Provinsi Bengkulu dan Kalimantan Timur.
Zubir mengatakan pelantikan seharusnya pada 2020 lalu, tapi akibat pandemi Covid-19, tidak jadi dilakukan.
Sehingga, dilaksanakan serentak secara virtaual pada 29 Desember 2021.
Dia menjelaskan pelantikan ini untuk meningkatkan kegiatan produksi singkong, nama lain ubi dan tepung mocaf di Aceh.
Dia menjelaskan tepung mocaf yang berasal dari singkong/ubi kayu, bahan bakunya dari Sumut dan daerah lain di Pulau Sumatera.
Dia menjelaskan tanaman singkong yang ditanam di Aceh belum mampu memenuhi kebutuhan bahan baku oleh produsen tepung mocaf di Aceh.
Baca juga: Ibu-ibu Perajin Kerupuk Tempe di Peusangan Keluh Mahalnya Harga Tepung & Lainnya, Harap Modal Usaha
Padahal, harga singkong yang dibeli di Aceh Rp 1.100/kg atau lebih tinggi dibandingkan luar Aceh, sekitar Rp 800 – Rp 900/kg.
Dia menjelaskan dengan kepengurusan baru ini, maka lima provinsi di Sumatera ditambah satu Provinsi Sulawesi Tengah, akan bisa melakukan kerjasama.
Khususnya,dalam pemasaran singkong dan tepung mocaf.
Zubir mengatakan, permintaan tepung mocaf dalam negeri maupun luar negeri cukup tinggi.
Dia mengungkapkan Korea Selatan membutuhkan tepung mocaf dari Aceh sebanyak 300 ton/bulan dan Sri Lanka 150 ton.
Tetapi, katanya, belum mampu memenuhi permintaan kedua negara itu, karena bahan baku di dalam negeri sangat terbatas.
Bahkan, katanya, Industri tepung mocaf di Pulau Jawa harus mengimpor bahan baku ubi kayu atau singkong dari Cina dan Thailand.
Baca juga: Terendam Banjir, 4 Hektar Ubi Kayu Membusuk, Petani Alami Kerugian Puluhan Juta
Dia mengungkapkan Covid-19 juga mengguncang produsen singkong di China dan Thailand, sehingga mengalami krisis bahan baku.
Kedua negara tersebut, saat ini sudah mulai membatasi impor bahan baku singkong itu ke Indonesia.
Kondisi itu, kata Zubir, menjadi peluang bagi kelompok tani kita di Indonesia dan Aceh untuk menanam ubi kayu.
Dia beralasan, harganya akan naik tinggi, seperti tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.
Sebelum negara Eropa membuka kran impor minyak CPO tahun 2020 lalu, produksi minyak nabati tidak mampu memenuhi kebutuhan negaranya.
Negara tersebut dulunya anti tanaman kelapa sawit, alasannya merusak lingkungan.
Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan Saat Pandemi Covid-19 di Nagan Raya, Dandim dan Kapolres Panen Ubi Kayu
Tapi, sekarang Eropa, Amerika, Rusia, Cina dan India, sudah mengimpor CPO dari Malaysia, Thailand dan Indonesia.
Akibatnya harga TBS dan CPO di dalam negeri melambung tinggi.
“ Harga TBS naik dari Rp 900 – Rp 1.100/kg, kini meroket menjadi Rp 2.500 – Rp 3.300/kg," katanya.
Dia berharap, harga ubi kayu yang baru berbuah dalam jangka 10 bulan, harganya sewaktu-waktu bisa mencapai di atas Rp 3.000/kg, sama seperti kelapa sawit.
Untuk susunan pengurus Wilayah Masyarakat Singkong Aceh terdiri dari:
- Ketua Dewan Pembina Ir Lukman Yusuf MSi
- Sekretaris Ir Rizal Adami
- Ketua Dewan Penasehat Ketua Kadistanbun Aceh
- Sekretaris Kadis Pangan Aceh,
- Ketua Dewan Pakar Prof Dr Amhar Abubakar
- Sekretaris Dr Agus Sapti
Para anggota terdiri dari
- Dr Muhammad Ichsan Sulaiman STP MSc.
- Dr T Saiful Bahri SP MP; Dr Hasriati Ali SE MM.
- Dr Ir Suhendra Yatna MEng.
- Sebagai Dewan Pengawas, Dr Iskandarsyah Madjid SE MM.
- Sekretraris Ansari Muhammad SPt MSi.
Untuk pengurus terdiri dari:
- Ketua Umum Zubir Marzuki
- Wakil Bidang Adminastrasi dan Keuangan, Yuhelmi Yunus.
- Wakil Bidang Budaya, Produksi dan Nutrisi, Yusri Yusuf.
- Wakil Ketua Bidang Terknologi dan Losistik Tri Kartika Sari.
- Wakil Ketua Bidang Industri, Helmi S Husein.
- Wakil Ketua Bidang Pemasaran dan Promisi Zulkifli Ibrahim.
- Wakil Ketua Bidang Permodalan dan Investasi Asnadi.
- Wakil Ketua Bidang Informasi, IT, Kerjasama dan Humas Muthalamuddin.
- Wakil Ketua Bidang Hubungan Kelembagaan, Hukum dan Advokasi Irwan.
- Wakil Ketua untuk Wilayah Barat, Muhammad A Jalil.
- Wakil Ketua untuk Wilayah Timur Iskandrasyah.
- Wakil Ketua Untuk Bidang Wanita Tani, Mirnawati.
- Sekretaris Umum, Nyak Nazar Syukurullah.
- Bendahara Umum, Sulaiman.(*)