Banjir di Bener Meriah
Banjir Bah Terjang Bener Meriah, Tiga Rumah Tertimbun, Dua Hilang dan Dua Rusak Berat
Dari 7 KK itu, jumlah jiwa sebanyak 22 orang, dan sekarang ini mereka sudah mengungsi ke Polindes Kampung Tembolon.
Penulis: Budi Fatria | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Bener Meriah dalam beberapa hari ini, mengakibatkan bencana alam seperti tanah longsor, banjir luapan dan banjir bah (bandang).
Seperti diketahui, banjir bah terjadi di Dusun Mantam, Kampung Tembolon, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah, Minggu (2/1/2022) sekira pukul 02.00 WIB.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bener Meriah, ada sebanyak 7 Kepala Keluarga (KK) menjadi korban akibat bencana itu.
Dari 7 KK itu, jumlah jiwa sebanyak 22 orang, dan sekarang ini mereka sudah mengungsi ke Polindes Kampung Tembolon.
• Gara-gara Panaskan Kamar dengan Batu Bara, Ibu Bersama Tiga Anaknya Meninggal Dalam Tidur di Lebanon
Akibat bencana tersebut, sebayak tiga rumah tertimbun material, dua rumah hilang terbawa arus, dan dua lagi mengalami kerusakan berat.
Korban banjir bah merupakan pendatang dari Sumatera Utara yang selama ini berkebun menanam jagung di kampung tersebut.
Rumah-rumah yang rusak , tiga tertimbun material yaitu milik Siti Aminah, Sopian, dan Hamidah.
Kemudian, rumah yang hilang dan hanyut terbawa material yaitu milik Irianto Sitepu, dan Salsari.
Sedangkan yang mengalami kerusakan berat adalah rumah milik Jaya Ginting dan Adi.
Selain rumah, kerugian materil seperti kebun jagung ada seluar lebih kurang 2 hektare dan juga kebun kopi ikut tertimbun material dari banjir bah.
Tidak hanya itu, yang sangat miris, puluhan ternak seperti ayam juga ikut tertimbun material banjir bah tersebut.
• Mesir Desak Hamas dan Israel Patuhi Gencatan Senjata dan Hindari Permusuhan
Kalak BPBD Bener Meriah, Safriadi malalui Kabid Kedaruratan, Anwar Sahdi yang dihubungi Serambinews.com mengatakan, para korban banjir bah ini merupakan warga pendatang dari Sumatera Utara bekerja sebagai petani jagung di kampung itu.
“Tadi malam sekira pukul 02.00 WIB tiba-tiba datang banjir bah yang mengakibatkan tumpukan material lebih kurang setinggi tiga meter hingga menimbun rumah dan kebun jagung mereka,” ujar Sahdi.
Lanjutnya, menurut pengakuan masyarakat, hanya ada sungai kecil dengan lebar 1 meter, tidak mungkin akan terjadi banjir bah, ini memang diluar prediksi.
Namun, beruntungnya tadi malam, mereka sudah ada firasat tidak enak sehingga cepat meninggalkan rumah.
• Klub Falcons Arab Saudi Ikuti Dubai Expo 2020, Peringati Hari Margasatwa Sedunia