Berita Aceh Utara
Puluhan Ribu Warga Mengungsi Akibat Banjir, Bocah Meninggal Saat Main di Genangan
Dampaknya, puluhan ribu warga di Aceh Utara, Aceh Timur, dan Lhokseumawe, yang rumahnya terendam harus mengungsi
Di Aceh Timur, warga yang mengungsi akibat banjir sebanyak 1.585 KK atau 5.209 jiwa.
Selain itu, ribuan warga lainnya ikut terdampak.Informasi itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Aceh Timur, Ashadi SE MM.
Menurutnya, pengungsi tersebar di beberapa kecamatan yang masih terendam banjir.
Di antaranya, sebut Ashadi, Kecamatan Birem Bayeun 7 desa, Idi Tunong 2 desa, Rantau Selamat 8 desa, Ranto Peureulak 10 desa, Julok 1 desa, Pante Bidari 1 desa, Simpang Jernih 1 desa, Peureulak Barat 1 desa, Simpang Ulim 2 desa, Peunaron 3 desa, dan Kecamatan Peureulak 1 desa.
“Adapun kecamatan yang banjirnya sudah surut yaitu Indra Makmu, Sungai Raya, Peureulak Timur, Nurussalam, Darul Fallah, dan Banda Alam,” rincinya.
Banjir di Aceh Timur juga menyebabkan pangkal jembatan (abudment) di Desa Panton Rayeuk M (Keude Geureubak), Kecamatan Banda Alam, yang menghubungkan kecamatan itu dengan Kecamatan Indra Makmu, putus digerus arus sungai yang cukup deras pada Minggu (2/1/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.
Camat Banda Alam, Muliadi, mengatakan, akibat kejadian itu, akses transportasi masyarakat kedua kecamatan tersebut menjadi terhenti.
Selain itu, sekitar 4 kilometer (Km) jalan provinsi yang menghubungkan Aceh Timur dan Gayo Lues, juga terendam banjir setinggi 1 meter lebih pada dua titik di jembatan amblas Desa Beurandang, serta Dusun Sarah Nyala dan Alue Canang, Desa Seumanah Jaya.
Sementara banjir yang merendam jalan nasional di Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur, sejak kemarin sudah mulai surut.
Namun, pemukiman penduduk masih terendam, sehingga warga bertahan di posko pengungsian.
Banjir di Aceh Timur kembali merenggut korban jiwa.
Kali ini, korbannya adalah M Fikri Rehan (14) warga Dusun Gedung Janeng, Gampong Beurandang, Kecamatan Ranto Peureulak.
Danramil Ranto Peureulak, Kapten Inf Wagimin mengatakan, korban tenggelam pada Senin (3/1/2022) sekitar pukul 07.
30 WIB saat sedang bermain banjir bersama dua temannya di belakang kompleks Dayah Rahudatul Huda, desa setempat.
Orang tua korban, Sarimin (40) dan Suriyani (38), sangat terpukul dan merasa kehilangan atas musibah tersebut.