Berita Aceh Tamiang
Pesisir Tamiang Masih Banjir, Dapur Umum Ditambah Menjadi 33 Titik
“Air belum surut sepenuhnya, ini membuat warga sangat bergantung dengan dapur umum,” kata Camat Bendahara, Fakhrurrazi.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Dia mengungkapkan, hingga Selasa (4/1/2022) siang, sebagian besar wilayahnya masih digenangi banjir dengan ketinggian air mencapai 15 hingga 20 centimeter.
Salah satu daerah yang terdampak parah merupakan Dusun Matangcengal yang hingga kini masih sulit dilalui.
“Tadi malam Matangcengal terisolir, tapi kondisi rumah di sana rata-rata tinggi, jadi tidak ada rumah yang terendam,” kata Aji, sapaan Fakhrurrazi.
Aji menjelaskan, belum surutnya air dari kawasan permukiman berkaitan erat dengan kondisi tanggul yang kian kritis.
Bila sebelumnya kerusakan tanggul hanya di Rantaupakam dan Telukhalban, kini ditemukan beberapa kerusakan baru.
Kerusakan terparah disebutnya, terletak di Kampung Raja dan Marlempang.
Khusus di Kampung Raja, perbaikan sudah dilakukan dengan mengerahkan alat berat pada Senin (3/1/2022).
Namun Aji tidak yakin, perbaikan darurat itu bisa membendung gelombang air bila terjadi peningkatan arus.
“Butuh perbaikan lebih maksimal lagi, dan kami juga khawatir karena tanggul di sepanjang kampung sudah rendah, ketinggiannya perlu ditambah untuk menahan air,” kata Aji saat memantau banjir bersama Kapolsek Bendahara Ipda Agus Gani. (*)
Baca juga: BPMA Bersama PGE Salurkan 4,5 ton Beras ke Korban Banjir yang Mengungsi