Internasional
Australia Kembali Berlakukan Pembatasan Covid-19, Kasus Virus Corona Terus Menanjak
Australia kembali memberlakukan kembali pembatasan Covid-19 untuk mencegah penyebaran Omicron makin meluas.
SERAMBINEWS.COM, SYDNEY- Australia kembali memberlakukan kembali pembatasan Covid-19 untuk mencegah penyebaran Omicron makin meluas.
Australia juga menangguhkan operasi elektif pada Jumat (7/1/202) ketika kasus Covid-19 melonjak ke rekor lain.
New South Wales melaporkan 38.625 kasus baru virus Corona.
Sehingga, mendorong Perdana Menteri Dominic Perrottet mengumumkan peraturan baru.
Seperti melarang menari dan menyanyi di pub dan klub malam, dan menunda operasi tidak mendesak hingga pertengahan Februari 2022.
Rawat inap mencapai 1.738 orang di negara bagian itu pada Jumat (7/1/2022).
Baca juga: Pemerintah Australia Dikecam, Nomor Satu Dunia Dapat Masuk, Warga Sekarat Dilarang Pulang
Otoritas kesehatan memperingatkan jumlahnya bisa melonjak menjadi 4.700 kasus atau bahkan 6.000 dalam skenario terburuk bulan depan.
Rumah sakit sudah berada di bawah tekanan karena sekitar 3.800 profesional medis diisolasi setelah dinyatakan positif Covid-19.
Perrottet mengakui dua tahun yang sangat menantang, tetapi pengenalan kembali protokol kesehatan masuk akal dan proporsional.
Kepala Asosiasi Medis Australia mengkritik Perrottet.
Dia mengatakan lonjakan jumlah kasus dan rawat inap dihasilkan dari keputusannya untuk melonggarkan pembatasan tepat ketika varian Omicron mulai melonjak.
"Pembatasan baru ini yang kami pahami mungkin berlaku hari ini mungkin sedikit memperlambat penyebaran,” kata presiden AMA Omar Khorshid kepada 10 Network.
“Tetapi tidak mungkin akan membalikkan kurva ini," tambahnya.
“Semua orang kebal atau mereka telah tertular virus Corona,” katanya.
“Ini akan memakan waktu beberapa minggu untuk mencapai puncak dan kami hanya perlu menguatkan diri kami sendiri,” tambah Khorshid.
Baca juga: Konser Taylor Swift Berubah Jadi Penyebaran Super, 100 Orang Dinyatakan Positif Covid-19 di Sydney