Breaking News

Berita Luar Negeri

Kerusuhan Besar Landa Kazakhstan, Militer Bunuh Puluhan Pendemo ketika Serbu Gedung Pemerintah

Kepolisian menyatakan bahwa pasukan militer di Kazakhstan telah membunuh puluhan pendemo yang berusaha menyerbu gedung pemerintahan

Editor: bakri
Straits Times
Polisi anti huru-hara Kazakhstan merangsek ke pengunjuk rasa yang merusak gedung-gedung utama pemerintah di ibukota Almaty, Januari 2022. 

JAKARTA- Kepolisian menyatakan bahwa pasukan militer di Kazakhstan telah membunuh puluhan pendemo yang berusaha menyerbu gedung pemerintahan, Kamis (6/1/2022).

"Semalam, pasukan ekstremis berusaha merusak bangunan administrasi, departemen kepolisian kota Almaty, dan komisariat polisi lokal.

Belasan penyerang dibunuh," kata juru bicara kepolisian, Saltanat Azirbek, dikutip dari AFP, Kamis (6/1/2022).

Informasi lain, puluhan warga sipil disebut tewas.

Kabar ini terungkap tak lama setelah aliansi militer yang dipimpin Rusia menyetujui pengiriman pasukan perdamaian mereka ke negara itu.

Meski dikenal sebagai negara bekas Uni Soviet yang paling stabil di Asia Tengah, Kazakhstan mengalami salah satu krisis terbesar mereka dalam beberapa dekade setelah warga memprotes harga bahan baik yang naik.

Pihak kepolisian menuturkan belasan orang meninggal dalam bentrok di kota Almaty.

Sementara ini, beberapa video di media sosial pada Kamis (6/1) memperlihatkan toko yang dijarah dan bangunan yang terbakar di Almaty.

Beberapa warga juga terlihat berteriak kala suara tembakan memenuhi jalan-jalan.

Kerusuhan yang kian membesar ini menjadi tantangan besar bagi kepemimpinan Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev.

Masalah ini juga memicu kekhawatiran masyarakat internasional, salah satunya sekutu utama negara itu, Rusia.

Sebelumnya, Tokayev meminta bantuan ke Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), aliansi militer yang dipimpin Rusia, untuk mengatasi 'kelompok teroris' yang ia klaim telah menerima latihan dari luar.

Tokayev juga menuturkan para 'teroris' ini merebut berbagai gedung, infrastruktur, dan senjata ringan, pun juga bertarung dengan pasukan keamanan.

Permintaan ini dibalas oleh Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, yang juga menjabat sebagai ketua CTSO.

Ia menuturkan aliansi tersebut akan mengirimkan pasukan perdamaian mereka dalam waktu terbatas untuk menormalkan situasi di Kazakhstan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved