Berita Banda Aceh

Komisi V DPRA Sidak RSUZA: Pasien Jantung Dominan Perlu Perluas Ruang Poli dan Tambah SDM

Pasien jantung di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh lebih dominan dibanding pasien penyakit lain

Editor: bakri
Foto: IST
Ketua Komisi V DPRA M Rizal Falevi Kirani bersama anggota komisi sedang mendengarkan penjelasan dari pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) saat melakukan sidak rumah rumah sakit tersebut, Selasa (4/1/2022). 

“Kebanyakan makan kuah beulangong dan kopi,” sebut Wadir Pelayanan RSUZA.

Pengeluaran Terbesar Selain menjadi kasus terbanyak, penyakit kronis yang ditanggni RSUZA juga memakan biaya terbesar dari penyakit lain.

Data BPJS Kesehatan, sejak tahun 2019 sampai Agustus 2020 tercatat ada 2 juta lebih kasus dengan beban biaya Rp 477 miliar lebih.

“Data terakhir yang kita dapatkan dari BPJS pada Agustus 2020 untuk rawat jalan pengeluaran terbesar pada penyakit kronis.

Ada 2 juta lebih kasus dengan total biaya Rp 477 miliar lebih,” kata anggota Komisi V DPRA, dr Purnama Setia Budi.

Baca juga: Zikir dan Doa Menggema di Pinere RSUZA

Baca juga: Sekda Aceh Pantau Pelayanan Kesehatan RSUZA di Hari Libur

Yang termasuk dalam penyakit kronis, sebut dr Purnama, seperti Diabetes Melitus (DM), penyakit jantung, hipertensi, stroke, hemodialisa atau cuci darah, gangguan jiwa dan lain-lain.

“Hal ini seharusnya bisa dikurangi dengan melakukan pencegahan dengan cara memberi edukasi kepada masyarakat bagaimana hidup sehat dan menjaga pola makan yang baik.

Sehingga penyakit kronis yang dialami oleh masyarakat Aceh bisa menurun,” ujarnya.

Dengan menurunnya kasus tersebut, lanjut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, maka akan berdampak pada berkurangnya pembiayaan sehingga dana Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) bisa dipergunakan untuk hal-hal yang lain.

“Misalnya untuk menambah alkes (alat kesehatan), ruangan, SDM sesuai kebutuhan rumah sakit dan Dinkes atau untuk pembangunan yang lain yg dibutuhkan oleh masyarakat Aceh,” demikian dr Purnama.

Ketua Komisi V DPRA, M Rizal Falevi Kirani mengungkapkan dalam sidak kedua setelah pada Selasa (4/1/2022) kemarin, pihaknya khusus meninjau pelayanan di poliklinik di RSUZA.

“Memang pasca covid, pasien membludak.Yang daftar saja hampir 1.000an.

Menjadi kewalahan bagi pihak rumah sakit untuk mengatur sif dalam pelayanan,” ujarnya usai peninjauan pelayanan kesehatan di rumah sakit, Kamis (6/1/2022).

Dari peninjauan itu, pihaknya melihat masih banyaknya masyarakat yang antre di poliklinik.

Kondisi ini disebabkan oleh sempitnya ruang poliklinik.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved