Berita Pidie
Warga Pidie Keluhkan Harga Bahan Pokok Masih Tinggi, Minyak Goreng dan Telur belum Turun
" Kita minta Disperindagkop-UKM Pidie supaya melakukan penertiban pasar Kota Sigli, Beureunuen dan Grong-Grong.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nur Nihayati
" Kita minta Disperindagkop-UKM Pidie supaya melakukan penertiban pasar Kota Sigli, Beureunuen dan Grong-Grong.
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Warga Pidie mengeluhkan sebagian bahan pokok masih tinggi harganya.
Bahkan, untuk minyak goreng curah harganya masih bertahan Rp 20 ribu per kg.
Naiknya harga bahan dapur saat warga sulit bekerja di tengah pandemi Covid-19.
T Musliadi SH seorang warga Kecamatan Kota Sigli, kepada Serambinews.Senin (10/1/2022) mengatakan, harga kebutuhan pokok masih melambung tinggi.
Warga menjerit di tengah ekonomi masyarat belum pulih seiring masih pandemi Covid-19.
Ia menyebutkan, barang pokok yang naik adalah minyak goreng curah dari harga Rp 10.00 menjadi 20 ribu per kg.
Lalu, harga telur dari Rp 40 ribu menjadi 60 ribu per lempeng.
Baca juga: Berikut, Gejala Penyakit Jantung yang Jarang Disadari, Hati-hati, Simak Ulasan Ini
Baca juga: Ashanty Terinfeksi Covid-19 Setelah Liburan di Turki, Begini Kata Krisdayanti Kondisi Terkini
Baca juga: Update Harga Barang Terbaru - Harga Gula Pasir Terus Meroket, Telur Ayam Ras Cenderung Turun
Begitu juga, kata T Musliadi, beras merk mawar dua ukuran 15 kg naik 10 ribu. Selain itu, gula naik Rp 2.000.
Di mana gula biasa dijual Rp 14.000 menjadi 16.000 per kg.
" Kita minta Disperindagkop-UKM Pidie supaya melakukan penertiban pasar Kota Sigli, Beureunuen dan Grong-Grong.
Sebab, warga sangat terjepit dengan naiknya harga barang pokok," jelas T Musliadi yang berprofesi pengacara di Pidie dan Pidie Jaya.
Usman Yahya (48) seorang nelayan di Pidie kepada Serambinews.com, Senin (10/1/2022) menyebutkan, dirinya sebagai nelayan sangat terjepit dengan bahan pokok melambung.
Seperti harga minyak goreng curah yang dijual Rp 20 ribu per kg. Padahal, sebelumnya harganya Rp 10 ribu per kg.
" Pemerintah harus melihat penderitaan masyarakat kecil, pemerintah harus menurunkan harganya. Pening kita kalau sembako naik terus," kata Usman. (*)