Internasional
Perdana Menteri Israel Akui Omicron Tak Terbendung, Tetapi Warga Tidak Perlu Cemas
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengakui serangan Covid-19 varian Omicron tak terbendung. Namun, dia mencoba menenangkan warga Israel yang
SERAMBINEWS.COM, TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengakui serangan Covid-19 varian Omicron tak terbendung.
Namun, dia mencoba menenangkan warga Israel yang cemas tentang penyebaran cepat Omicron.
Dia bersikeras pemerintah akan mengelola krisis lebih baik daripada kebanyakan orang dan mengesampingkan penutupan nasional.
Bennett menyampaikan hal itu selama konferensi pers pada Selasa (11/1/2022) malam.
Dia menyatakan akan menghadapi badai infeksi yang tak terbendung.
Khususnya, dengan melindungi orang-orang yang paling rentan dan menjaga ekonomi tetap terbuka.
Baca juga: Omicron Terus Meningkatkan Kasus Virus Corona Dunia, Didominasi Eropa dan Amerika Serikat
Dia juga meminta orang-orang untuk mengambil tanggung jawab pribadi untuk melindungi diri mereka sendiri, anak-anak dan kerabat lebih tua.
Lebih dari 400.000 orang Israel yang renta, kebanyakan berusia di atas 60 tahun telah mendapatkan vaksinasi virus Corona keempat,
Dilansir AP, Rabu (12/1/2022), rumah sakit Israel telah siap menghadapi masuknya penyakit parah akibat Covid-19.
Bennett berpendapat langkah-langkah ini sebagai bukti situasi telah terkendali.
“Tidak ada tempat untuk panik dan tidak ada tempat untuk histeria," tegasnya.
"Kita akan melewati ini bersama-sama,” harap Bennett.
Dia menambahkan pemerintah sedang menangani krisis sekali seumur hidup dengan cara yang benar dan bertanggung jawab.”
Dia berbicara setelah jajak pendapat untuk Saluran 12 Israel menunjukkan hampir dua pertiga orang Israel memandang penanganan krisis oleh pemerintah buruk.
Bennett telah memperingatkan antara 2 juta sampai 4 juta orang di antara populasi Israel yang berjumlah 9,4 juta orang diperkirakan akan terinfeksi varian Omicron.
Baca juga: Israel Targetkan Orang Lanjut Usia, Booster Pencegah Penyebaran Omicron