Internasional

Perdana Menteri Israel Akui Omicron Tak Terbendung, Tetapi Warga Tidak Perlu Cemas

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengakui serangan Covid-19 varian Omicron tak terbendung. Namun, dia mencoba menenangkan warga Israel yang

Editor: M Nur Pakar
AP
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett 

Dia mengatakan fokus pemerintah menjaga para manula tetap aman melalui vaksin Covid-19 dan memesan obat yang baru dikembangkan untuk mereka.

Dengan adanya pusat pengujian yang menyumbat antrean besar, ia juga mendesak orang untuk menghindari tes PCR kecuali benar-benar harus.

Sehingga mereka dapat menggunakannya untuk orang tua.

Sebagai gantinya, dia merekomendasikan agar orang mencoba menggunakan tes antigen di rumah.

Walau dianggap kurang akurat, tetapi meringankan beban pusat pengujian.

Di Israel seperti di negara lain, varian Omicron tersebut telah memecahkan rekor infeksi.

Tetapi tampaknya menyebabkan penyakit dan kematian yang tidak terlalu parah, terutama di antara orang yang divaksinasi.

Kebijakan pandemi Covid-19 telah berubah secara dramatis dalam beberapa bulan terakhir ini.

Sehingga, menyebabkan kebingungan publik atas kebijakan bandara, pengujian, karantina, dan bagaimana menyekolahkan anak-anak.

Bennett mengakui Israel berada di tengah gelombang yang tak terbendung.

Dia mengatakan tidak ada negara yang bisa menghentikan ini.

“Kami berada dalam situasi yang terjadi sekali dalam satu era, dan kami mengelolanya dengan cara yang benar dan bertanggung jawab,” katanya.

Baca juga: Australia Hadapi Lonjakan Kematian Covid-19, Omicron Dorong Kasus Virus Corona Terus Meluas

Dia menuduh lawan politiknya mencoba menciptakan histeria yang tidak dapat dibenarkan.

“Situasi di Israel dikelola lebih baik daripada hampir di seluruh dunia,” tambahnya.

“Lihatlah sekeliling kita,” klaim PM Israel itu.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved