Pemira
Balyan dan M Afzal Pimpin BEM STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
Ketua Komisi Independen Pemilihan BEM STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe, Nikmaturrahmah, menjelaskan, pada Pemira kali ini, ada 368 pemilih.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Balyan dan Muhammad Afzal ditetapkan sebagai Ketua dan Sekretaris Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIKes Muhammadyah Lhokseumawe, setelah berhasil meraih suara terbanyak pada Pemilihan Raya (Pemira), yang berlangsung di halaman kampus setempat, Kamis (13/1/2022).
Ketua Komisi Independen Pemilihan BEM STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe,
Nikmaturrahmah, menjelaskan, pada Pemira kali ini, ada 368 pemilih.
Pasangan Balyan dan Muhammad Afzal berhasil meraih suara terbanyak, yakni 204 suara.
• Tas Bordir Karya Napi Lhokseumawe Mulai Dipasarkan ke Luar Aceh
Sedangkan pasangan lainnya, Saibul Ahyar dan Syarifah Ichwatussina, hanya meraih 131 suara.
"Suara rusak sebanyak 33 lembar,. Karena itu, pasangan Balyan dan Muhammad Afza, berhak memimpin BEM STIkes Muhammadiyah Lhokseumawe," pungkasnya.
Sebelumnya, para mahasiswa STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe, pada Kamis (13/1/2022) mengikuti kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) Ketua dan Sekretaris Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
• Prof Yusni Sabi di Masjid Oman, Prof Mustanir di Lambaro Skep, Ini Khatib & Imam Shalat Jumat Besok
Namun menariknya Pemira kali ini, prosesi yang harus dilalui para mahasiswa layaknya seperti pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Sedangkan Pemira berkonsep ala Pilkada ini pun merupakan yang perdana dilakukan di kampus tersebut.
Pantauan Serambinews.com, pada Pemira bertema "Regenerasi Estafet Kepemimpinan Sebagai Kontinutas Gerakan Perubahan" ini adanya dua pasangan calon, yakni pasangan Saibul Ahyar dan Syarifah Ichwatussina, serta pasangan Balyan dan Muhammad Afzal.
Untuk mahasiswa yang menjadi pemilih, maka terlebih dahulu menuju ke meja panitia untuk mendaftar. Selanjutnya mereka akan mendapatkan kertas suara.
Lalu mahasiswa menuju ke lokasi pencoblosan. Usai mencoblos, maka surat surat dimasukan ke kotak suara yang telah disediakan.
Bahkan untuk menandakan kalau mahasiswa telah mencoblos, maka diwajibkan untuk memasukan salah satu jarinya ke tinta.
Tahapannya sangat sama dengan tahapan Pilkada.
Humas STIKes Muhammadiyah, Farhan Zuhri SHum MPd, mengakui kalau Pemira dengan konsep ala Pilkada, merupakan perdana dilakukan.
"Ini sebuah bentuk pembelajaran demokrasi bagi para mahasiswa," pungkas Farhan.(*)