Berita Banda Aceh

Tanaman Padi yang Puso Akibat Banjir di Aceh Sudah Mencapai 749 Hektar

“Sedangkan yang terendam banjir arealnya mencapai 14.698 hektar, yang sudah surut per tanggal 10 Januari 2022 lalu seluas 4.940 hektar, “

Penulis: Herianto | Editor: Muhammad Hadi
For Serambinews.com
Tanaman padi petani di Padang Tiji, Pidie terendam banjir luapan sungai. 

Sementra produksinya sekitar 1,68 juta ton, atau sedikit menurun dibandingkan produksi padi tahun 2020 lalu sekitar 1,76 ton.

Penurunan produksi gabah tahun 2021, kata Cut Huzaimah, disebabkan antara lain, ada kerusakan dan perbaikan di sejumlah jaringan irigasi.

Diantaranya kerusakan jaringan Irigasi Krueng Pase, Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara, kemudian perbaikan jaringan irigasi Pante Lhong, Kabupaten Bireuen, serta di beberapa jaringan irigasi daerah lainnya seperti Daerah Irigasi Keumala, di Pidie,  memberikan dampak terhadap penurunan produksi gabah di Aceh secra menyeluruh.

Target luas tanam di daerah irigasi yang mengalami kerusakan dan sedang dalam perbaikan, tidak tercapai.

Selain itu, pengaruh pergseran dan perubahan iklim, sehingga membuat masa tanam dan panen puncak tanaman padi ikut bergeser dari Maret ke April 2021.

Baca juga: Tradisi Lepas Sambut Dandim Aceh Timur, Letkol Inf Agus Datang, Letkol Czi Hasanul Ke Zeni Kopassus

Kondisi tadi, sebagai faktor penurunan produksi gabah Aceh tahun 2021, dibandingkan tahun 2020.

Namun begitu, dengan produksi gabah 1,68 juta ton itu, Aceh sudah mengalami surplus beras yang cukup besar dan memberikan sumbangan berasnya untuk daerah lain, diantaranya ke Sumut.  

Untuk musim tanam padi rendeng tahun 2021 - 2022 ini, kata Kadistanbun Aceh, Cut Huzaimah, tanaman padi, banyak yang terkena bencana banjir.

Luas areal tanaman padi yang terendam banjir mencapai 14.698 hektar, yang sudah surut 4.490 hektar dan tanaman padi yang sudah puso seluas  749 hektar.

Daerah yang mengalami banjir adalah Aceh Timur, Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Utara, Bireuen, Aceh Besar, Pidie, Gayo Lues dan wilayah pantai Barat - Selatan Aceh.

Dampak dari bencana banjir itu, ungkap Cut Huzaimah, membuat realisasi tanam padi pada bulan Desember 2021 dan Januari 2022, belum tercapai.

Bulan Desember realisasinya sudah mencapai 56.445 hekltar, dari targetnya 66.256 hektar, siasanya seluas 9.812 hektar lagi, akan dikejar pada bulan Januari 202 ini.

Realisasi tanam padi bulan Januari baru mencapai 7.542 hektra, dari targetnya 47.680 hektarm. Sisanya 40.138 hektar lagi, akan dilakukan pada bulan ini dan bulan berikutnya.

Target tanam padi di Aceh tahun 2022 sekitar 373.751 toin, dengan perkiraan produksi 2 juta ton dan produktivitas 56,65 ton.

Baca juga: Wanita Boleh Simak, Sebaiknya Jauhi Pria Dengan 5 Karakter Ini, Intip Apakah Pasanganmu Termasuk

Menyambung laporan Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaiman MP, Kepala UPTD Balai Protekjsi Tanaman pangan Aceh Hortikultura dan Perkebunan Distanbun Aceh, Zulfadli SP, MP mengatakan, dari sejumlah bencana yang ada di Aceh, faktor paling besar membuat kerusakan tanam padi setiap tahunnya adalah karena bencana banjir dan kekeringan. Sedangkan kerusakan tanaman padi akibat gangguan hama atau organisme, sangat kecil sekali.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved