Novak Djokovic

Petenis Novak Djokovic Segera Dideportasi dari Australia Usai Permohonan Banding Ditolak

Visa Novak Djokovic telah dicabut untuk kedua kalinya. Dengan demikian, harapan bintang tenis nomor satu dunia itu untuk mempertahankan gelar...

Editor: Eddy Fitriadi
AFP
Petenis Novak Djokovic. Petenis Novak Djokovic Segera Dideportasi dari Australia Usai Permohonan Banding Ditolak. 

Sang bintang tenis ditahan selama berhari-hari di sebuah hotel imigrasi, sebelum visanya dikembalikan oleh seorang hakim, yang memerintahkan supaya dia dilepaskan.

Namun pada Jumat (14/1) sore, Menteri Imigrasi Alex Hawke untuk kedua kalinya mencabut visa Djokovic berdasarkan ketentuan lain dalam Undang-Undang Migrasi Australia.

Ketentuan itu memungkinkannya untuk mendeportasi siapapun yang dianggap sebagai potensi bahaya bagi "kesehatan, keamanan, atau ketertiban warga Australia".

Perdana Menteri Scott Morrison berkata keputusan itu diberikan setelah "pertimbangan yang cermat".

Menanggapi kritik keras yang dihadapi pemerintahannya karena mengizinkan pemain yang belum divaksinasi masuk Australia, Morrison mengatakan: "Warga Australia telah membuat banyak pengorbanan selama pandemi ini, dan mereka berhak mengharapkan hasil pengorbanan itu dilindungi."

Dokumen persidangan yang dirilis pada Sabtu (15/1) menunjukkan bahwa Menteri Imigrasi Alex Hawke memutuskan untuk membatalkan visa Djokovic karena - menurut pandangannya - kehadiran pemain yang belum divaksinasi itu dapat mendorong oposisi terhadap vaksinasi Covid-19.

"[Saya] menganggap kehadirannya dapat membahayakan kesehatan warga Australia," tulisnya dalam surat kepada Djokovic dan pengacaranya. Ia menambahkan bahwa ia percaya Djokovic juga dapat memicu "kerusuhan sipil" karena ia adalah "orang yang punya pengaruh dan status".

Tim kuasa hukum Djokovic mengatakan argumen banding mereka akan berpusat pada alasan "tidak valid dan tidak logis" di balik keputusan Hawke, yang kata pengacara Nick Wood berdasarkan pada ancaman "memicu sentimen anti-vaksinasi".

Wood berkata ia percaya mendeportasi sang pemain asal Serbia itu dapat mengakibatkan hal yang sama.

Sementara itu, Presiden Serbia Aleksander Vucic mengecam keputusan sang menteri Australia, berkata kepada Djokovic dalam sebuah pesan Instagram: "Novak, kami berada di pihakmu."

"Jika Anda ingin melarang Novak Djokovic memenangkan trofi kesepuluh di Melbourne, mengapa Anda tidak segera memulangkannya, mengapa Anda tidak memberi tahunya bahwa 'tidak mungkin mendapatkan visa'?" Vucic menambahkan.

Bintang tenis Spanyol Rafael Nadal, salah satu saingan terbesar Djokovic, mengomentari kontroversi ini pada hari Sabtu: "Australia Terbuka jauh lebih penting dari pemain manapun. Jika dia akhirnya bermain, oke. Jika ia tidak bermain, Australia Terbuka akan hebat... dengan atau tanpa dia."

Petenis Jepang Naomi Osaka menyebut kontroversi seputar Djokovic sebagai "situasi yang disayangkan".

"Dia pemain yang begitu hebat dan agak menyedihkan beberapa orang mungkin akan mengingatnya seperti ini. Tetapi saya juga berpikir... terserah pemerintahnya bagaimana Australia memutuskan untuk menangani ini," ujarnya.

Djokovic telah mengungkapkan keinginannya untuk tetap berkompetisi di Australia Terbuka pada pekan depan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved