Berita Pidie

Pidie Data Kerusakan Akibat Banjir

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie mencatat banyak sarana umum rusak akibat banjir dua hari lalu

Editor: bakri
For Serambinews.com
Muspika Padang Tiji dan warga mengatur kendaraan saat melewati arus banjir di ruas jalan nasional di Pidie, Senin (17/1/2022). FOR SERAMBINEWS.COM 

SIGLI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie mencatat banyak sarana umum rusak akibat banjir dua hari lalu.

Data hasil pemetaan BPBD Pidie terhadap kerusakan sarana tersebar di 10 kecamatan.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pidie, H Junidar kepada Serambi, Rabu (19/1/2022) mengatakan, kerusakan sarana umum yang ditimbulkan karena banjir tersebar di 10 kecamatan yakni Padang Tiji, Delima, Kota Sigli, Mila, Indrajaya, Glumpang Tiga, Glumpang Baro, Tiro, Tangse, dan Kecamatan Pidie.

"Kita sudah mendata sarana umum yang rusak di sejumlah titik, khususnya di 10 kecamatan yang diterjang banjir," jelanya.

Ia menyebutkan, Kecamatan Pidie paling banyak ditemukan sarana publik yang rusak.

Antara lain pagar Puskesmas Pidie jebol dan dua rumah warga di Gampong Pulo Pisang, Kecamatan Pidie amblas ke Krueng Baro.

Dua rumah warga miskin itu dibangun di bantaran aliran sungai.

Rumah tersebut masing-masing milik janda Sufatmi.

Selama ini, janda tersebut tinggal bersama tiga buah hatinya adalah Ari Pratama, Utami Ayemsari dan Susilawati.

Baca juga: BPBD Pidie Petakan Kerusakan Dampak Banjir, dari Rumah Janda Amblas Hingga Tanggul Patah

Baca juga: Anggota DPRA Sebut Kondisi Lingkungan Aceh tak Baik-Baik Saja, Banjir Jadi Tamu Tahunan

Kemudian, Zulkarnaini yang tinggal bersama isterinya, Novi Afrina, Risyadatul Aisyi serta satu anaknya.

Kecuali itu, jalan di Gampong Tumpok Dilaweung, Kecamatan Pidie yang baru dibangun sudah rusak.

Jalan itu masih dalam pemeliharaan hingga April 2022.

Menurutnya, jalan di Gampong Tumpok Dilaweung merupakan jalan Sanggeu menghubungkan Kampong Aree.

Badan jalan amblas itu sekitar 10 hingga 20 meter.

"Saat ini, sisa badan jalan yang tinggal 2 meter, sehingga mobil harus memutar melalui rute lain," ujarnya.

Kerusakan lainnya, sebut Haji Junidar, tanggul Krueng Baro jebol yang menyebabkan air tumpah ke Gampong Dayah Muara dan Kubang.

Sementara di Kecamatan Kota Sigli adanya dua sarana publik patah dihantam banjir.

Yakni, tanggul sungai di Kampong Baro dan penahan badan jalan hilang terbawa banjir.

" Kami juga menerima laporan dari Keuchik di Gampong Mancang, Kecamatan Tiro, tanggul irigasi yang airnya mengalir ke Keude Tiro patah.

Begitu juga pintu air rusak dan tanggul penahan tebing sungai sekitar 150 meter patah ekses banjir," jelasnya.

Ia belum mengetahui total kerugian yang ditimbulkan akibat banjir.

Sebab, untuk menghitung kerugian itu harus dilakukan oleh tim teknis dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pidie.

"Kami sudah menyurati Dinas PUPR Pidie supaya dibentuk tim teknis untuk menghitung kerugian akibat banjir," pungkasnya.

Sekolah Tak Libur

Kepala Dinas Pendidikan Pidie, Yusmadi Kasem MPd kepada Serambi, kemarin, mengungkapkan, dampak banjir di kabupaten tidak ada sekolah yang libur.

Bahkan, satu SDN di Peudaya, Padang Tiji yang sempat digenangi banjir.

Tapi, murid tetap pergi ke sekolah.

"Meski saat ke sekolah proses belajar mengajar tidak ada.

Karena, dewan guru harus membersihkan lumpur sisa banjir," jelasnya.

Ia menambahkan, hasil laporan dari kepala sekolah tidak ada yang terganggu proses belajar mengajar akibat banjir.

Kepsek harus melaporkan segera jika sekolah diterjang banjir sehingga dinas bisa mengetahuinya.(naz)

Baca juga: Warga Pidie Meninggal Terperosok ke Lubang Saat Hindari Lumpur Sisa Banjir

Baca juga: Perumahan Tsunami di Pidie Kembali Direndam Banjir, Genangan Air Disedot Menggunakan 4 Mesin Pompa

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved