Internasional

IMF Tidak Harapkan Lagi Stimulus Ekonomi, Omicron Bakal Membuat Perekonomian AS dan China Memburuk

Dana Moneter Internasional (IMF) tidak mengharapkan lagi stimulus ekonomi dari setiap negara. IMF juga menurunkan perkiraan ekonomi dunia tahun ini.

Editor: M Nur Pakar
AP/Andrew Harnik
Logo the International Monetary Fund (IMF). 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Dana Moneter Internasional (IMF) tidak mengharapkan lagi stimulus ekonomi dari setiap negara.

IMF juga menurunkan perkiraan ekonomi dunia tahun ini.

Dengan alasan penyebaran varian baru Covid-19 Omicron.

Omicron telah menyebabkan harga energi lebih tinggi, kenaikan inflasi.

Bahkan, prospek memburuk untuk dua ekonom terbesar dunia, Amerika Serikat dan Cina.

Badan pemberi kredit ke 190 negara itu memperkirakan ekonomi global akan tumbuh 4,4% pada 2022.

Sehingga, turun dari perkiraan 5,9% tahun lalu dan dari 4,9% yang diperkirakan IMF untuk 2022 pada Oktober 2021 lalu.

Baca juga: Lebanon Cari Bantuan ke IMF, Upaya Mengakhiri Krisis Ekonomi Terburuk di Dunia

IMF perkiraan pertumbuhan untuk Amerika Serikat ekonom terbesar dunia menjadi 4% dari 5,2% yang diprediksi pada Oktober 2021.

Badan tersebut tidak lagi mengharapkan stimulus ekonomi dari RUU kebijakan sosial Membangun Kembali Lebih Baik Presiden Joe Biden, yang terhenti di Kongres.

Ekonomi AS juga menghadapi hambatan rantai pasokan yang mencegah perusahaan memenuhi pesanan pelanggan.

Terutama, langkah Bank Sentral AS, Federal Reserve akan menaikkan suku bunga guna mendinginkan inflasi terpanas dalam empat dekade.

Ekonomi China diperkirakan tumbuh 4,8% tahun ini, turun dari 8,1% tahun lalu dan 0,8 poin persentase lebih lambat dari perkiraan IMF pada Oktober 2021.

Pendekatan tanpa toleransi China terhadap Covid-19 kemungkinan akan memakan korban ekonomi.

Seperti tekanan keuangan pada pengembang properti negara itu, menurut agensi tersebut.

Baca juga: IMF Blokir Dana Bantuan ke Taliban Sebesar Rp 6,2 Triliun

IMF memperkirakan 19 negara Eropa yang berbagi uang euro secara kolektif tumbuh 3,9% tahun ini, turun dari 5,2% pada 2021.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved