Impian Punya Rumah Sendiri Pupus Sudah, Warga Malaysia Ditipu Kontraktor Asal Lumajang
Diketahui, mereka ditipu oleh kontraktor yang tidak bertanggung jawab yang kabur, dan membiarkan rumah tersebut berbengkalai.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Diketahui, mereka ditipu oleh kontraktor yang tidak bertanggung jawab karena kabur dan membiarkan rumah tersebut berbengkalai.
SERAMBINEWS.COM, KUALA LUMPUR – Sebuah keluarga di Malaysia diduga ditipu oleh kontraktor pembangunan rumah asal Lumajang, Jawa Timur.
Penantiannya untuk memiliki rumah impian pun pupus sudah.
Diketahui, mereka ditipu oleh kontraktor yang tidak bertanggung jawab karena kabur dan membiarkan rumah tersebut berbengkalai.
Ditipunya mereka oleh pengembang asal Lumajang itu diungkapkan oleh anak korban, Nanad atau @naddiiiee di Twitter pada Minggu (23/1/2022).
Baca juga: Ditipu Rp 5 Miliar oleh Adiknya Sendiri, Zaskia Sungkar Sarankan Hafiz Fatur Serahkan Diri ke Polisi
Baca juga: Bela Lahan Rakyat Kecil, Bupati Lumajang Dipolisikan Pengusaha Tambang
Ia membagikan kisah yang menimpa ayahnya yang ditipu oleh seorang kontraktor bernama Achmad Baihaki (40), asal Lumajang, Indonesia.
Lebih menyakitkan lagi ketika kontraktor itu juga membawa lari uang senilai lebih dari 100.000 Ringgit (Rp 343 juta).
Sementara rumah yang mereka impikan itu masih belum sepenuhnya selesai.
“Saya tidak tahu harus berbuat apa lagi, impian keluarga untuk memiliki rumah hampir 75 persen siap,” kata Nanad, dikutip dari Kosmo, Selasa (25/1/2022).
"Kemudian kami ditipu dan kontraktor yang dibayar kabur dengan membawa lebih dari RM100.000," sambungnya.
Baca juga: Nenek Ini Ditipu Cucu, Rumah dan Tanah Warisan Suami Dijual, Tanda Tangannya Dipalsukan
Baca juga: Detik-Detik Pria Ini Serang Polres Lumajang, Acungkan Senjata Tajam Tantang Personel Duel
Tambah wanita itu, dia memohon agar semua orang dapat membantunya mencari keberadaan kontraktor tersebut.
Ia juga mengunggah wajah dan identitas berupa pasport kontraktor tersebut.
"Saya mohon viralkan wajah pria ini, kita menemui jalan buntu. Katanya sekarang dia di Kuala Lumpur, tapi enggak tahu, saya butuh bantuan," ujarnya.
Menurut Nanad, dirinya dan keluarga sudah berusaha meminta penjelasan Achmad Baihaki melalui aplikasi WhatsApp.
Namun, pesan itu hanya centang satu dan nomor telepon bersangkutan juga tidak bisa dihubungi karena diblokir oleh pelaku.