Berita Politik
Polemik PAW Anggota DPRK, Ketua DPW PNA Abdya Sebut T Cut Rahman Bohong
Sebab, sambungnya, setiap kegiatan kepartaian, undangan selalu diberikan kepada yang bersangkutan. Apalagi yang bersangkutan aktif di dalam Grup WA.
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Saifullah
“Tapi dalam setiap rapat pengurus, dia (Cut Rahman) tidak pernah menghadiri rapat, hampir dalam kurun waktu dua tahun," pungkas Syarifuddin.
Saat disinggung Cut Rahman telah membayar setengah dari kompensasi itu, Sekjen DPW PNA Abdya, Anton Sumarni menilai, PAW yang dilakukan bukan persoalan uang dan kompensasi lagi, namun persoalan etika dan janji berpartai.
“Ini bukan persoalan uang lagi, ini soal etika dan janji berpartai, jangan gara-gara kader satu orang, rusak keseluruhan, intinya dia melanggar perjanjian partai,” tegasnya.
Baca juga: DPW PNA Abdya Usul PAW T Cut Rahman
Sudah Bayar
Seperti diberitakan sebelumnya, anggota DPRK Abdya, T Cut Rahman yang dikonfirmasi Serambinews.com membantah mengingkari pakta integritas.
Politisi daerah pemilihan Kecamatan Setia, Tangan-Tangan, Manggeng dan Lembah Sabil itu mengaku, telah membayar setengah kewajiban itu ke partai untuk kontribusi.
“Itu tidak benar, buktinya saya membayar separuh dari kewajiban. Setengahnya lagi, bukan saya tidak bayar, memang saya belum ada uang,” ujar T Cut Rahman.
Bahkan, sebutnya, persoalan itu sudah pernah disampaikan ke Ketua DPW PNA Abdya, sayangnya persoalan itu tidak pernah disampaikan ke kawan-kawan partai.
“Bukan saya tidak mau bayar, bahkan Bang Syarkawi pernah ngomong sama ketua, tapi ketua saja yang tidak terbuka. Harusnya, ketua sampaikan jugalah keluhan saya kepada anggota, sehingga saya tidak dipojokkan seperti ini,” pintanya.
Persoalan dinilai tidak aktif, tambahnya, selama ini dirinya tidak pernah diundang, bahkan jika ada acara pun, pembahasan adalah untuk PAW dirinya.
“Milad PNA kemarin, apa salahnya telepon saya, tapi ini tidak ada, lihat baliho-baliho, ada gambar saya? Tidak kan, begitulah posisi saya,” ungkapnya.
Namun begitu, ia mengaku sedih persoalan itu bisa berujung PAW dirinya, padahal persoalan tersebut bisa disampaikan baik-baik.
Apalagi dengan suara dirinya, PNA dapat meraih pemenang kedua di Pileg tahun 2019.
“Jangan seperti itulah, panggillah saya, ngomong empat mata, selama ini itu kan tidak pernah dilakukan,” pungkasnya.(*)