Berita Banda Aceh
Bimtek PNA Kubu Irwandi Ricuh, Tiyong: Sebenarnya Hal Seperti Ini Saya tak Ingin
Tiyong mengatakan sebenarnya dirinya tidak ingin kericuhan terjadi dalam menyelesaikan perselisihan konflik internal PNA.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nur Nihayati
Tiyong mengatakan sebenarnya dirinya tidak ingin kericuhan terjadi dalam menyelesaikan perselisihan konflik internal PNA.
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Umum Partai Nanggroe Aceh (PNA) versi Kongres Luar Biasa (KLB) Samsul Bahri Ben Amiren alias Tiyong menanggapi kericuhan yang terjadi di acara bimbingan teknis (bimtek) PNA kubu Irwandi di Hotel Rasamala, Banda Aceh, Sabtu (29/1/2022).
Tiyong mengatakan sebenarnya dirinya tidak ingin kericuhan terjadi dalam menyelesaikan perselisihan konflik internal PNA.
"Sebenarnya hal-hal seperti ini dari dulu saya tidak ingin dan tidak sependapat. Saya mau selesaikan ini secara baik-baik, aman, dan secara damai demi besarnya PNA ke depan," kata Tinyong.
"Tetapi karena orang ini terus menindas, terutama Sekjen Miswar Fuady. Miswar menjadi dalang dalam kekisruhan PNA," ungkap Tiyong menanggapi aksi sejumlah massa di arena bimtek.
Selama ini, Tiyong mengaku selalu menahan pengurus dan simpatisan PNA kubu KLB agar tidak melakukan aksi-aksi yang membuat kericuhan dalam menyelesaikan dualisme kepengurusan.
Terkait aksi di arena bimtek tersebut, Tiyong mengatakan massa hanya ingin menjumpai Sekjen PNA Miswar Fuady untuk mengkonfirmasi mengapa ia mengusulkan pembatalan KLB yang ia inisiasi sebelumnya.
"Kawan-kawan tetap mencari Miswar hingga ketemu dan Miswar harus konfirmasi kenapa dia mengusul pembatalan KLB, sementara di KLB dia juga sekjen dan di KLB dia juga panitia KLB, dan dia juga yang tandatangan undangan ke KLB," ungkap Tiyong.
"Jangan jelaskan di media. Jumpa kami atau kami jumpa dia. Jelaskan kepada kawan-kawan semua," tambah Tiyong yang saat ini menjabat anggota DPRA.
Selain Miswar Fuady, menurut Tiyong, pihak yang bertanggung jawab ataa terjadinya kekisruhan di bimtek itu adalah Kanwil Kemenkumham Aceh.
"Dan yang paling bertanggung jawab lagi Kanwil (Kemenkumham Aceh). Punca masalahnya di kanwil. Kanwil menolak KLB dengan merekayasa alasan, dipastikan merekayasa alasan," sebut dia.
Tiyong mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan menghadiri Kanwil Kemenkumham Aceh. "Dan kanwil juga harus bertanggungjawab. Ketika kawan-kawan hadir ke kanwil mempertanyakan, kanwil harus jawab dengan jelas," tegasnya.
Di sisi lain, Tiyong juga meminta PNA kubu Irwandi untuk menghentikan segala kegiatan partai.
"Saya minta ke kubu Irwandi, hentikan semua kegiatan.
Kalau mereka menganggap PNA punya mereka, saya juga pendiri PNA.