Tiga Pejabat Struktural BNN Aceh Dilantik, Ini Daftar Nama Mereka dan Jabatan

Kepala BNN Provinsi Aceh, Brigjen Pol Drs Heru Pranoto MSi, melantik dan mengambil sumpah tiga pejabat eselon IV di lingkungan BNN Provinsi Aceh.

Laporan Misran Asri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh, Brigjen Pol Drs Heru Pranoto MSi, melantik dan mengambil sumpah tiga pejabat eselon IV di lingkungan BNN Provinsi Aceh.

Pejabat yang dilantik dalam jabatan baru tersebut, yakni Kasi Pemberantasan BNNK Lhokseumawe, Muhammad Nasir SH. Lalu,

Kasubbag Umum BNNK Sabang, Dedi Andria SKM MKes dan Kasubbag Umum BNN Kota Banda Aceh, Khairul Fuad SKM.

Pada prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan tersebut diikuti pejabat utama BNNP Aceh, Kepala, Kabid dan Kasie BNNK Banda Aceh dan Sabang serta Kota Lhokseumawe serta para Koordinator dan Sub Koordinator di lingkungan BNNP Aceh, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19.

Pada pengambilan sumpah dan pelantikan yang dilakukan di Lobi Kantor BNNP Aceh, Banda Aceh tersebut, Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol Heru Pranoto menyampaikan, promosi dan mutasi merupakan bagian dari siklus dan dinamika organisasi.

Baca juga: Juru Parkir Liar Ditertibkan di Empat Lokasi di Kota Banda Aceh, Warga Bisa Melapor

Baca juga: Gangguan Gajah Liar belum Mereda, Rumah Warga Nagan Raya Dirusak

Hal dimaksud dalam rangka pemantapan dan peningkatan kapasitas kelembagaan, serta bagian dari pola pembinaan karier pegawai.

"Selamat kepada pejabat yang baru dilantik saat ini, teruslah berkarya dan berusaha berbuat yang terbaik dalam bertugas untuk masyarakat" kata Jenderal Bintang Satu tersebut dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Sabtu (29/1/2022).

Heru juga berpesan kepada pejabat yang dilantik agar dapat menjalankan tugas dengan baik dan dapat menghadirkan inovasi dan kreatif yang dapat mendukung tugas dan fungsi lembaga.

Tidak lupa, Kepala BNNP Aceh ini menjelaskan bahwa Kepala BNN RI, Komjen Pol DR Petru R Golose memiliki 3 kebijakan dalam melakukan upaya pendekatan P4GN di masyarakat.

Pertama dengan cara Soft Approach Power (Pencegahan), kemudian melalui cara Hard Approach Power (Pemberantasan) dan terakhir dengan cara Smart Approach Power (Pemanfaatan Teknologi).(*)

Baca juga: Polda Aceh Atasi Permasalahan Tambang Rakyat, Bahas Penyelesaian Secara komprehensif

Baca juga: Respons Kericuhan Bimtek, DPP PNA Tegaskan Akan Lapor Polisi