Fakta Ayah di Sinjai Bawa Jenazah Bayinya Pakai Sepeda Motor Sejauh 70 Km, Tak Mampu Sewa Ambulans

Seorang ayah terpaksa bawa jenazah bayinya menggunakan motor karena tak punya uang untuk sewa ambulans, datang dari wilayah Kabupaten Sinjai, Sulawes

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Tribunnews.com: Humas Pemprov Sulsel dan www.freepik.com/
(Kiri) Foto Asdar saat ditemui perwakilan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman dan (Kiri) Ilustrasi jenazah bayi. 

Asdar kemudian berniat memakai mobil ambulans untuk membawa jenazah bayinya.

Namun hal itu pupus karena ia tidak memiliki uang.

"Saya minta begitu karena kemampuan saya hanya Rp 500 ribu karena memang saya sudah tak punya uang. Tapi sopir katakan tidak bisa, saya coba minta lagi Rp 600 ribu saja tapi tetap sama tidak bisa," ungkap Asdar, dikutip dari TribunTimur.com, Selasa (2/1/2022).

Karena tak ada jalan lain, Asdar meminta kakaknya Agus untuk segera memboceng dirinya sambil menggendong bayinya yang sudah meninggal dunia.

Asdar sudah melewati dua kecamatan dari Ibukota Bone yakni Kecamatan Barebbo dan tepat di Kecamatan Cina tiba-tiba mobil ambulance milik RSU Pancaitana menyusul mereka.

"Sopir mobil meminta saya untuk segera berhenti. Tapi saya menolak karena sudah terlanjur dan sudah di tengah perjalanan," kata Asdar.

Mereka buru tiba di kampungnya di Batulappa, Kecamatan Sinjai Timur pada pukul 11.00 Wita Jumat malam setelah menempuh perjalanan 70 kilometer lebih dari Ibukota Kabupaten Bone.

Baca juga: Kisah Pilu Ayah Bawa Jenazah Bayinya dengan Sepeda Motor Sejauh 70 Km, Tak Punya Uang Sewa Ambulans

Baca juga: Meninggal di Perantauan di Riau, Jenazah Almarhum Ade Telah Tiba di Aceh Selatan

3. Manajemen RS minta maaf

Sementara Kepala Bagian Administrasi RSU Pancaitana Kabupaten Bone, Fahruddin mendatangi langsung Asdar di rumahnya di Batulappa siang tadi.

Mereka bersama beberapa bidan dan dokter RSU Pancaitana Kabupaten Bone meminta maaf.

"Jadi kami atas nama manajemen meminta maaf atas masalah ini, tak seharusnya terjadi seperti ini Pak, ini salah," katanya saat tiba di rumah duka Asdar di Batu Lappa Sinjai.

Ia menjelaskan bahwa sikap sopir ambulance tersebut bukan sepengetahuan manajemen.

"Kondisi itu tidak disampaikan ke kami, melainkan sopir yang memutuskan," katanya.

Ia berjanji agar tidak terulang lagi seperti itu.

Manajemen RSU Pancaitana Kabupaten Bone juga menjanjikan untuk mengevaluasi seluruh bagian pelayanan kedepannya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved