Rajab

Begini Niat Puasa Rajab Gabung Puasa Qadha Utang Ramadan, Dapat Pahala Berlipat

Pada bulan mulia tersebut, umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan saleh, salah satunya adalah puasa sunnah.

Editor: Nur Nihayati
Muslimvillage.com
Puasa di Bulan Rajab 

Pada bulan mulia tersebut, umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan saleh, salah satunya adalah puasa sunnah.

SERAMBINEWS.COM - Bagi Anda masih memiliki utang puasa, buruan dilunasi.

Utang puasa disebut juga Puasa Qadha Ramadhan.

Berikut ini bacaan niat Puasa Rajab gabung Puasa Qadha Ramadan, sehingga mendapatkan pahala berlipat.

Diketahui menurut hasil rukyat PBNU, Bulan Rajab tahun ini jatuh mulai Kamis, 3 Februari 2022.

Bulan Rajab adalah salah satu di antara bulan mulia (asyhur al-hurum).

Bulan mulia dalam Islam ada 4 yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.

Pada bulan mulia tersebut, umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan saleh, salah satunya adalah puasa sunnah.

Baca juga: Berikut, Keutamaan Bulan Rajab Beserta Doa yang Dicontohkan Rasulullah SAW

Baca juga: Nutrisi untuk anak Aceh, Sudahkah Cukup?

Baca juga: Merindukan Cita Rasa Kuliner Aceh di Betawi

Bagi umat Islam yang ingin melaksanakan Puasa sunnah Rajab namun masih memiliki utang Puasa Ramadan, maka dianjurkan melaksanakan Puasa Qadha.

Puasa Qadha adalah puasa yang ditujukan untuk mengganti utang Puasa Ramadan 

Apakah boleh menggabungkan Puasa Rajab dan Puasa Qadha?

Buya Yahya dalam ceramahnya berjudul "Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Utang Puasa Wajib" di Youtube, menjelaskan bahwa boleh hukumnya melaksanakan Puasa Sunnah dan Puasa Qadha sekaligus.

Namun niat puasa yang dilafalkan adalah niat Puasa Qadha Ramadan, bukan niat puasa sunnah.

Dengan begitu umat Islam mendapat dua pahala sekaligus.

Pertama, karena mengganti puasa yang ditinggalkan, kedua mendapatkan pahala puasa sunnah.

Niat Puasa Qadha Ramadhan

Adapun niat puasa Qadha bulan Ramadan adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa

Artinya :

"Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala".

Niat Puasa Qadha harus dibaca sebelum waktu Subuh, sebagaimana Puasa Ramadan.

Jika hanya ingin melaksanakan Puasa Rajab saja maka membaca niat:

Niat Puasa Rajab

Adapun niat puasa Rajab saja adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta'alaa.

Hukum Mendahulukan Puasa Wajib

Menurut Mazhab Asy-Syafi’i, mengganti puasa qadha lebih utama dari pada melaksanakan puasa sunnah.

Mengutip TribunTimur.com, dijelaskan An-Nawawi (w. 676 H) salah satu ulama dalam mazhab Asy-Syafi'iyah di dalam kitabnya Raudhatu At-Thalibin wa Umdatu Al-Muftiyyin - Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab menuliskan sebagai berikut :

فلو أخر القضاء إلى رم ضان آخر بلا عذر أثم ولزمه صوم رمضان الحاضر ويلزمه بعد ذلك قضاء رمضان الفائت ويلزمه بمجرد دخول رمضان الثاني عن كل يوم من الفائت مد من طعام مع القضاء

Ketika seseorang menunda qadha sampai masuk Ramadhan berikutnya tanpa udzur maka ia berdosa. Dan wajib baginya berpuasa untuk Ramadhan yang kedua, dan setelah itu baru menqadha unruk Ramadhan yang telah lalu. Dan juga wajib baginya membayar fidyah untuk setiap hari yang ia tinggalkan dengan hanya masuknya Ramadhan kedua. Yaitu satu mud makanan beserta dengan qadha.

Dasar kewajiban fidyah ini adalah atsar sahabat, yang diriwayatkan darai shahabat Abu Hurairah. Sebagaimana disebutan oleh Imam an-Nawawi dalam kitabnya al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab ia menyebutkan:

لما روى عن ابن عباس وابن عمر وأبي هريرة

انهم قالوا فيمن عليه صوم فلم يصمه حتى ادركه رمضان آخر يطعم عن الاول

Dalilnya adalah riwayat dari Ibn Abbas, Ibn Umar dan Abu Hurairah bahwasanya mereka menghukumi orang yang memiliki hutang puasa kemudian tidak mengqadhanya sampai datang Ramadhan berikutnya wajib memberi makan (fidyah) untuk puasa ramadhan yang pertama.

ولفظ الروايات عن أبي هريرة " من مرض ثم صح ولم يصم حتى أدركه رمضان آخر قال يصوم الذي أدركه ثم يصوم الشهر الذي أفطر فيه ويطعم مكان كل يوم مسكينا "

Adapun redaksi riwayat dari Abu Hurairah: barang siapa yang sakit , kemudian sembuh ( memungkinkan untuk mengqadha puasanya) namun ia tidak segera membayar puasanya itu, sampai datang Ramadhan berikutnya maka ia wajib berpuasa untuk Ramadhan saat itu terlebih dahulu. Kemudian baru mengqadha puasa Ramadhan yang telah lalu dan memberi makan setiap hari (jumlah puasa yang tertinggal) satu orang miskin.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Niat Puasa Rajab Gabung Puasa Qadha Utang Ramadan, Dapat Pahala Berlipat, 

Berita terkait lainnya

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved