Berita Pidie

Tolak Timbunan Proyek Jalan Tol, Ini Alasan Warga Gampong Meuke Gogo dan Pante Ceureumen Pidie

Warga Gampong Meuke Gogo dan Pante Ceureumen, Kecamatan Padang Tiji, Pidie menolak timbunan areal sawah untuk pembangunan proyek jalan to

Editor: bakri
FOTO WARGA
Sejumlah warga Gampong Meuke Gogo, Kecamatan Padang Tiji, Pidie memprotes timbunan tanah di areal sawah untuk proyek jalan tol, belum lama ini. 

SIGLI - Warga Gampong Meuke Gogo dan Pante Ceureumen, Kecamatan Padang Tiji, Pidie menolak timbunan areal sawah untuk pembangunan proyek jalan tol.

Sebab, perkampungan penduduk akan menjadi sasaran banjir.

Untuk itu, warga minta proyek jalan tol yang sudah ditimbun itu diganti dengan jalan tol layang sekitar 1 kilometer.

Keuchik Meuke Gogo, Ramli kepada Serambi, Kamis (3/2/2022), mengatakan, sebenarnya Kecamatan Padang Tiji rawan banjir, terutama Kemukiman Gogo dan kawasan lainnya.

Warga menggunakan sepeda motor melintasi proyek jalan tol di kawasan Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Senin (9/8/2021).
Warga menggunakan sepeda motor melintasi proyek jalan tol di kawasan Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Senin (9/8/2021). (SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NAZAR)

Namun, sebut Ramli, sejak adanya timbunan jalan tol, banjir melanda Meuke Gogo dan sekitarnya sudah tiga kali pada tahun 2022.

Bahkan, air setinggi lutut orang dewasa menerobos ke rumah penduduk.

Padahal, di Gampong Meuke Gogo belum pernah banjir masuk ke rumah warga.

Sebab, sejak tanah di areal persawahan ditimbun untuk proyek jalan tol, banjir tidak bisa lagi mengalir.

Baca juga: Pembebasan Tanah Jalan Tol Sigli Hampir Tuntas, Ada Titipan di Pengadilan

Baca juga: Kemenag Verifikasi Meunasah dan Tanah Wakaf di Lembah Seulawah, Masuk Area Proyek Jalan Tol Sibanceh

Kondisi ini akibat air tertahan dengan timbunan tanah jalan tol di areal persawahan.

" Kalau dulu sebelum adanya timbunan tanah untuk proyek jalan tol, banjir dengan cepat terurai saat mengalir ke areal persawahan.

Tapi, sekarang banjir menerobos dengan cepat menerjang perkampungan warga melalui box cultver karena air mencari celah," jelasnya.

Ia menyebutkan, untuk mencegah terjadinya banjir berulangkali, warga minta kepada pihak proyek agar jalan tol itu dibangun jalan tol layang sekitar 1 kilometer.

Sehingga, saat proyek jalan tol rampung tidak meninggalkan masalah bagi penduduk sekitar.

Masyarakat Gampong Meuke dan Pante Ceureumen sudah mendatangani surat penolakan timbunan sawah untuk proyek jalan tol.

" Kami sudah menyerahkan surat penolakan timbunan untuk jalam tol ditandatangani warga kepada camat, kontraktor, PPTK dan lainnya, namun timbunan untuk jalan tol terus dikebut siang dan malam.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved